Peristiwa itu diduga dilakukan di salah satu rumah alumni SMAN 1 Ciamis, yang berlokasi di Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis.
Menurut pelapor, anaknya yang masih merupakan siswa kelas X di SMAN 1 Ciamis itu mengikuti latihan pramuka bersama rekan-rekan seangkatannya.
Di tempat itu, para siswa kelas satu diminta membentuk lingkaran oleh seniornya, yang disebut lingkaran setan. Kemudian, mereka disuruh saling menampar secara bergantian satu sama lain.
“Tadi anak saya sama satu anak lagi dimintai keterangan oleh kepolisian,” kata Mamay, saat dikonfirmasi Republika, Kamis.
Menurut dia, salah satu korban dugaan perpeloncoan itu masih menjalani perawatan. Korban dirawat di RSUD Pandega, Kabupaten Pangandaran.