Politik Uang Bayangi Pilkada Bekasi 2024, Bisa Ubah Minat Pemilih

Ilustrasi calon kepala daerah pada Pilkada Serentak 2024
Ilustrasi calon kepala daerah pada Pilkada Serentak 2024. (foto: istimewa)

JABARNEWS BEKASI – Survei yang dilakukan Skala Institute bersama Ragaplasma Research mengungkapkan bahwa Pilkada di Kabupaten Bekasi tahun 2024 berpotensi kuat dibayangi praktik politik uang.

Data survei menunjukkan sebanyak 45,38 persen pemilih kemungkinan besar mengubah pilihan karena mendapat imbalan berupa uang, barang, atau jasa.

Baca Juga:  Disdamkar Kabupaten Bekasi Usul Penambahan Pos, Ini Alasannya

“Perubahan pilihan karena faktor uang mendapat perhatian khusus, dan angkanya cukup signifikan,” ungkap Direktur Skala Institute, Wahyu Ginanjar, dalam pernyataannya, Sabtu (26/10).

Baca Juga:  Warga Cirebon Positif Cacar Monyet Usai Berkunjung ke Subang dan Bekasi

Survei tersebut digelar menggunakan metode multistage sampling antara 1 hingga 7 Oktober 2024. Survei ini mencakup enam wilayah di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bekasi, Garut, Cianjur, Majalengka, Kota Cirebon, dan Kota Bandung.

Baca Juga:  Tahan Emosi! Mulai dari Staycation hingga Ancaman, Ini Pengakuan Karyawati yang Jadi Korban Pelecehan di Bekasi

Kabupaten Bekasi tercatat sebagai daerah dengan tingkat perubahan suara tertinggi akibat politik uang, sementara daerah lainnya memiliki persentase yang lebih rendah.