Politik Uang Bayangi Pilkada Bekasi 2024, Bisa Ubah Minat Pemilih

Ilustrasi calon kepala daerah pada Pilkada Serentak 2024
Ilustrasi calon kepala daerah pada Pilkada Serentak 2024. (foto: istimewa)

Wahyu menegaskan bahwa perubahan suara sering terjadi pada masa-masa akhir kampanye dan dipicu pemberian uang atau barang.

“Kami tidak menanyakan secara spesifik mengenai bentuk imbalan atau istilah ‘serangan fajar’, namun survei menunjukkan bahwa perubahan suara rentan terjadi dalam seminggu terakhir menjelang pemungutan suara,” paparnya.

Baca Juga:  Yana Mulyana Hanya Izinkan 15 Ribu Kursi Penonton di GBLA saat Pertandingan Piala Presiden 2022

Pengamat politik dari Universitas Islam 45 Bekasi, Harun Alrasyid, mengkritik fenomena ini. Menurutnya, praktik politik uang mencerminkan lemahnya pendidikan politik di kalangan masyarakat.

Baca Juga:  Produsen Motor Listirik Asal Singapura Bangun Pabrik di Cikarang Bekasi

“Seharusnya pemimpin dipilih berdasarkan visi dan misi, bukan karena faktor ekonomi,” ujarnya.

Ia juga menilai bahwa partai politik memiliki peran penting dalam meningkatkan pendidikan politik bagi masyarakat.

Baca Juga:  Tahan Emosi! Mulai dari Staycation hingga Ancaman, Ini Pengakuan Karyawati yang Jadi Korban Pelecehan di Bekasi