Politik Uang Bayangi Pilkada Bekasi 2024, Bisa Ubah Minat Pemilih

Ilustrasi calon kepala daerah pada Pilkada Serentak 2024
Ilustrasi calon kepala daerah pada Pilkada Serentak 2024. (foto: istimewa)

Wahyu menegaskan bahwa perubahan suara sering terjadi pada masa-masa akhir kampanye dan dipicu pemberian uang atau barang.

“Kami tidak menanyakan secara spesifik mengenai bentuk imbalan atau istilah ‘serangan fajar’, namun survei menunjukkan bahwa perubahan suara rentan terjadi dalam seminggu terakhir menjelang pemungutan suara,” paparnya.

Baca Juga:  Buaya Peliharaan di Bekasi Tiba-tiba Lepas, Satu Regu Tim Rescue Diterjunkan

Pengamat politik dari Universitas Islam 45 Bekasi, Harun Alrasyid, mengkritik fenomena ini. Menurutnya, praktik politik uang mencerminkan lemahnya pendidikan politik di kalangan masyarakat.

Baca Juga:  Ribuan Balita di Bekasi Terindikasi Alami Obesitas, Ini Pemicunya

“Seharusnya pemimpin dipilih berdasarkan visi dan misi, bukan karena faktor ekonomi,” ujarnya.

Ia juga menilai bahwa partai politik memiliki peran penting dalam meningkatkan pendidikan politik bagi masyarakat.

Baca Juga:  Desus 88 Temukan Bendera ISIS saat Penggeledahan Teroris di Bekasi