“Sebagian besar kecelakaan fatal disebabkan oleh human error, seperti pengendara yang tidak menggunakan helm atau tidak menyalakan lampu kendaraan pada malam hari. Ini menunjukkan bahwa edukasi mengenai tertib berlalu lintas masih sangat diperlukan,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal ini, Polres Tasikmalaya berencana menggandeng pemerintah daerah dan berbagai stakeholder guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Wilayah Polsek Singaparna dan Polsek Leuwisari mencatat jumlah tindak pidana terbanyak selama tahun 2024. Kedua wilayah ini yang merupakan pusat kota Kabupaten Tasikmalaya, dikenal sebagai area dengan tingkat aktivitas masyarakat yang tinggi. Polsek Cipatujah juga tercatat sebagai salah satu wilayah dengan jumlah kasus signifikan.
“Singaparna dan Leuwisari memang menjadi wilayah dengan kejadian tindak pidana tertinggi karena lokasinya yang strategis. Namun, Polsek Cipatujah juga menunjukkan tren serupa meski berada di wilayah pinggiran,” tambah Haris.
Ke depan, Polres Tasikmalaya berkomitmen meningkatkan pengawasan dan pencegahan di wilayah-wilayah dengan angka kejadian tinggi. Haris berharap langkah-langkah strategis yang diambil dapat menekan angka tindak pidana maupun kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Tasikmalaya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News