Rafani menjelaskan, tim khusus rencananya akan bekerja melakukan investigasi mulai dari kurikulum pendidikan, paham agama, dugaan tindak kriminal berupa pelecehan, hingga penelusuran terhadap aset operasional pesantren.
Namun, Rafani menuturkan, memang sudah ada indikasi kesesatan yang diduga diajarkan di pesantren Al-Zaytun. Salah satunya yaitu menganggap Indonesia adalah tanah suci seperi Makkah.
Seperti diketahui, Forum Indramayu Menggugat (FIM) menggelar aksi unjuk rasa di Ponpes Al-Zaytun Indramayu. Salah satu tuntutan yang disampaikan FIM diantaranya usut tuntas dugaan ajaran sesat Al-Zaytun dengan melibatkan MUI dan Kemenag, serta usut tuntas dugaan tindak pidana pemerkosaan. (red)