JABARNEWS | BANDUNG – Pimipinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) memberi tanggapan atas penembakkan yang menewaskan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI).
Sekretaris Umum PP Persis, Haris Muslim mengatakan, kejadian tersebut tidak dapat dibenarkan apapun alasannya. Menurutnya, penembakkan tersebut bisa dihindari dengan menggunakan pendekatan secara persuasif yakni dengan berdialog dan rekonsiliasi.
“Persis yakin jika semua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dan rekonsiliasi, insiden buruk seperti itu dapat terhindarkan,” kata Haris saat dihubungi jabarnews.com, Rabu (9/12/2020).
Dia menjelaskan bahwa keselamatan jiwa warga negara merupakan hukum tertinggi yang wajib diprioritaskan. Oleh karena itu, ucap Haris, aparat kepolisian sebagai pemegang tanggungjawab terdepan dalam menjaga, melindungi dan mengayomi masyarakat.
“Oleh sebab itu penghilangan jiwa warga negara oleh siapapun harus dipertanggungjawabkan di depan hukum,” jelasnya.
Haris meminta dalam penanganan hukum atas insiden ini dilakukan dengan benar-benar adil dan transparan melalui pembentukan Tim Independen.
“Sehingga tidak ada peluang untuk menjadi isu bola api yang membakar emosi massa dan membahayakan terhadap kesatuan dan persatuan bangsa,” ucapnya.
Tah hanya itu, Haris mengajak semua pihak dan masyarakat secara umum agar bisa menahan diri dari agitasi maupun provokasi yang mungkin muncul dari kabar yang simpang siur atas insiden tersebut.
“Semoga kita dan bangsa kita semua diberi kesehatan dan keselamatan dan dijauhkan dari fitnah perpecahan yang merugikan diri dan bangsa kita sendiri,” tutupnya.
Penulis: Rian Nugraha