Gempa Magnitudo 4,5 di Tapanuli Selatan, Guncangan Terasa di Sipirok

JABARNEWS | TAPANULI SELATAN – Gempa tektonik magnitudo 4,5 terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Guncangan gempa dirasakan masyarakat Sipirok, Selasa (28/9/2021).

Hasil analisa BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 1.69 LU, dan 99.15 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 17 km Barat Laut Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 3 kilometer. 

Gempa susulan magnitudo 3,3 terjadi pada pukul 18.02 WIB. Episenter gempa  terletak pada koordinat 1.68 LU, dan 99.16 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 km Barat Laut Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 5 kilometer. 

Baca Juga:  Ridwan Kamil Ungkap 70 Persen Pasien Covid-19 Lakukan Isoman di Rumah

Baca Juga: Kecelakaan Truk Terguling di Nagreg Bandung, Dua Orang Dikabarkan Meninggal Dunia

Baca Juga: Video: Empat Korban Longsor di Karo Ditemukan, Satu Orang Lagi Masih Dalam Pencarian

Kepala BBMKG Wilayah 1 Medan, Hartarto menjelaskan, jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif, sistem sesar Sumatra pada segmen Toru.

Baca Juga:  Hadapi Pilkades Serentak Plt. Bupati Subang Imbau Warga Hindari Konflik, Kenapa Gitu?

“Berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” katanya.

Baca Juga:  Empat Manfaat Kencur Untuk Kesehatan, Salah Satunya Redakan Sakit Gigi

Kata dia, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada 4 kejadian gempa bumi pendahuluan (foreshock) dan ada 2 kejadian  gempa bumi susulan (aftershock).

Baca Juga: Ini Tiga Jenis Transmigrasi, Berikut Hak-Hak dan Bantuan bagi Transmigran

Baca Juga: Video: Situs Ciarca Di Desa Sirnarasa Sukabumi Sebagai Peninggalan Sejarah

“Diharapkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” terang Hartarto. (Ptr)