JABARNEWS I BATUBARA – Walau masih berstatus pelajar, Rizky Purnama Sari (17) sudah kerja keras menjadi tulang punggung keluarganya.
Hal itu dilakukan sejak ibunya, Sari (41) meninggal dunia akibat menderita penyakit kangker payudara dua tahun lalu.
Kiki panggilan sehari-hari terpaksa menggantikan tugas ibunya untuk mengurus rumah dan adik-adiknya yang masih kecil.
Selain itu, dia juga harus mencari nafkah untuk membantu bapaknya Syuhada (58) yang menderita penyakit paru-paru kotor.
Saat ditemui di kediamannya di Dusun 4, Desa Pelanggaran, Kecamatan Lau Tador, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Kiki terlihat menjual biji coklat yang sudah dikeringkan hasil tanaman orangtuanya di depan rumah.
“Hasil penjualan biji coklat dapat Rp 30 ribu untuk biaya makan,” katanya, Minggu (3/10/2021).
Menurutnya, setiap pagi dia mencuci pakaian tetangganya dengan gaji Rp 100 ribu per bulan.
Sedangkan siang hari dia mencari rumput untuk makanan ternak dan menjelang sore hari membuat kue untuk di jual ke sekolah maupun melalui online.
“Semua ini aku lakukan untuk membantu bapak yang tidak bisa kerja karena sakit paru-paru kotor,” terang Kiki.
Kiki menjelaskan, pekerjaan itu dilakukannya demi membantu bapaknya dan adiknya 3 orang yang masih kecil.
Walau masih status pelajar, pekerjaan yang dilakukannya tidak membuatnya terganggu.
“Selama pandemi ini, sekolah hanya 3 kali seminggu, sehingga tidak terganggu, kadang tidak siap buat PR, kena tegur sama guru,” ungkapnya.
Kata dia, untuk makan, dia berharap dari hasil penjualan biji coklat dan kue yang dijualnya ke sekolah dan online.
Bahkan, kalau mau makan ikan, bapaknya ke sawah mencari ikan.
“Makan seadanya, kalau mau makan ikan, nunggu bapak cari ikan, baru bisa makan ikan basah,” papar Kiki.
Masih kata dia, bantuan diterima berupa bantuan sembako dari pemerintah setiap 3 bulan dan uang PKH.
Mereka juga menerima bantuan dari Kapolres Batubara berupa sembako.
“Bantuan dari pemerintah berupa sembako dan uang PKH, kemarin Kapolres ada bantu sembako,” imbuhnya. (Ptr)
