Dua Petani Tebu Dibantai Hingga Tewas, Polres Indramayu: FKAMIS Berisi Gerombolan Preman Berkedok LSM

JABARNEWS | INDRAMAYU – Polres Indramayu menangkap 10 pentolan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKAMIS) yang berisi segerombolan preman.

Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif mengatakan, FKAMIS yang berisi segerombolan preman itu menjadi provokator atas serangkaian peristiwa kekerasan yang menimpa para petani tebu penggarap lahan HGU PG Jatitujuh.

“Petani itu tidak tahu apa-apa, mereka hanya dimanfaatkan para gerombolan preman yang berkedok LSM. Kami lakukan tindakan tegas supaya tidak ada lagi aksi premanisme yang menjadikan petani sebagai obyek,” kata AKBP M Lukman Syarif, Selasa 5 Oktober 2021.

Baca Juga: Dua Petani di Indramayu Tewas Diserang Membabi Buta, 10 Orang Ditangkap Polisi

Baca Juga: HUT ke-76 TNI, Kapolri Listyo Sigit Prabowo Datangi Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto

Baca Juga:  Dear Remaja Purwakarta, Ketahui Hal Ini Sebelum Langsungkan Pernikahan

Dia mengungkapkan, sengketa lahan garapan tebu itu sebenarnya telah dimediasi oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Bahkan, FKAMIS telah diberikan tawaran untuk bergabung dalam kemitraan dengan PG Jatitjuh.

“Namun karena alasan berbelit-belit FKAMIS menolak tawaran kemitraan itu. Mereka malah mengintimidasi para petani penggarap, memprovokasi, sehingga tejadi tindakan kriminal (pembantaian dua petani tebu hingga tewas),” ungkapnya.

Baca Juga: Rumah Warga di Pangandaran yang Belum Divaksin Bakal Diberi Stiker, Ini Penjelasan Ujang Endin Indrawan

AKBP M Lukman Syarif menyampaikan bahwa setelah dilakukan tindakan tegas berupa penangkapan, situasi di sekitar lokasi kejadian dan markas FKAMIS di Desa Amis Kecamatan Cikedung, dalam keadaan aman.

Baca Juga:  Cara Mudah Biasakan Hidup Sehat, Ini Langkahnya

“Situasi sampai saat ini aman terkendali. Masyarakat tetap berkaktivitas normal,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua orang petani tebu warga Kabupaten Majalengka meregang nyawa saat tengah membajak lahan tebu.

Baca Juga: PPKM di Kabupaten Serdang Bedagai Turun ke Level 2, Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Tetap Patuhi Prokes

Kedua petani itu, yakni Suhenda dan Yayan, dibacok di lahan PG Jatitujuh, tepatnya di Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jabar.

Pembacokan dilakukan secara membabi buta oleh massa yang datang secara tiba-tiba. Kepala kedua korban seketika pecah, tubuh korban pun berlumuran darah.

Salah satu korban yang meninggal dunia bahkan pergelangan tangannya nyaris putus karena tebasan golok. Kedua korban merupakan warga Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.

Baca Juga:  Kamu Penyuka Biola ? Ayo Gabung Di Sini

Baca Juga: Ternyata Begini Kronologi Meninggalnya Mantan Bupati Yahukimo Abock Busup

Dalam kejadian berdarah itu, kedua korban dan para pekerja tengah membajak lahan tebu. Tiba-tiba datang sekelompok orang dan langsung melakukan penyerangan.

Semua petani yang sontak berlarian karena ada serangan secara tiba-tiba. Nahas bagi korban, karena jatuh ke parit sehingga langsung mengalami pembacokan.

Melihat korban yang terluka parah, korban tewas yang kain dan sejumlah petani berusaha membantu korban. Namun, justru korban bertambah lagi karena penyerangan menggunakan senjata tajam. (Red)

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di cirebonraya.pikiran-rakyat.com berjudul “Dua Petani Tebu Dibantai, Kapolres Indramayu Sebut FKAMIS Gerombolan Preman