JABARNEWS | CIANJUR – Seiring pergantian musim kemarau ke musim hujan, jutaan ekor ikan mati di kolam jaring apung (KJA) Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kematian ikan di Waduk Cirata itu diduga akibat air hujan kiriman dari daerah hulu. Pembudidaya ikan pun diimbau mengurangi jumlah bibit ikan guna menutupi kerugian.
“Awal September kita mengimbau supaya peternak ikan mengurangi jumlah ternaknya, terutama ikan mas,” ujar Kepala UPTD Perikanan Waduk Cirata, Budi Prayatna, Senin (4/10/2021).
Baca Juga: Gas Mobil Kalian Tidak Stabil? Coba, Atasi Dengan Cara Ini
Menurut dia, kematian ikan pada awal September ini terjadi selain dikarenakan awal musim hujan, juga disebabkan oleh air hujan kiriman sungai dari hulu tepatnya di perkotaan.
“Mungkin petani sudah tidak aneh, mungkin karena air hujan kiriman dari Sungai Cibalagung yang sudah tercemar,” katanya.
Dia memperkirakan, kematian ikan di Waduk Cirata biasanya akan terus terjadi hingga Februari tahun depan, atau ketika pertengahan musim hujan.
Baca Juga: Kesuksesan Program Transmigrasi Tak Lepas dari Kontribusi Pemerintah Daerah Asal Transmigran
Kematian ikan di Waduk Cirata itu terjadi karena ikan keracunan air hujan kiriman. Oleh karena itu, para petani ikan terus diimbau untuk mengurangi jumlah ternak ikan.
“Petugas turun langsung ke tengah danau untuk menyosialisasikan terkait pengurangan jumlah ternak ikan, terutama blok-blok yang dekat dengan Sungai Cibalagung,” katanya.
Kematian ikan secara mendadak mengakibatkan seratusan petani ikan KJA di Waduk Cirata, Kecamatan Mande, Cianjur, merugi hingga puluhan juta rupiah.
Baca Juga: Blak-blakan! Ridwan Kamil Siap Maju Pilpres 2024, Beri Isyarat Gabung Parpol
Kematian ikan itu akibat air keruh yang mengalir dari sejumlah sungai yang ada di hulu, termasuk Sungai Cibalagung yang merupakan aliran sungai besar Cianjur.
Setiap harinya, tidak kurang dari 1 ton ikan mas di KJA mati. Meski kematian ikan terjadi setiap tahun, petani masih kesulitan untuk mendapatkan solusi,.
“Setiap tahun selalu terjadi, meski kami sudah membatasi jumlah bibit ikan. Kami tidak sempat melakukan antisipasi karena musim penghujan datang lebih awal,” kata petani ikan di Waduk Cirata, Hidayat.
Baca Juga: Tak Disangka! Ini Penyebab Gangguan Saat Video Call WhatsApp
“Kalau tidak karena air hujan, biasanya jutaan ikan mati serentak karena upwelling,” terang dia.
Ia menjelaskan, upwelling merupakan fenomena di mana limbah pakan di dasar air yang mengandung amoniak bermunculan ke atas permukaan air, yang membuat ikan keracunan dan mati.***