Soal Pembangunan Jembatan Betman, Ini Harapan Uu Ruzhanul Ulum

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pembangunan Jembatan Betman (Benteng-Manonjaya) sebelumnya pernah dibahas pada tahun 2015 di saat dirinya masih Bupati Tasikmalaya, bersama Bupati Ciamis kala itu Iing Syam Arifin.

Saat itu, lanjut Uu Ruzhabul Ulum, pembangunan Jembatan Betman diinisiasi karena mengkhawatirkan ketahanan Jembatan Cirahong yang semakin tua dan ringkih.

Sekarang pada 2021 kekhawatiran itu jadi kenyataan. Per 1 September Jembatan Cirahong tak diperkenankan dilewati kendaraan roda empat.

Baca Juga: Cakupan Vaksinasi di Jabar Capai 70 Persen, Setiawan Wangsaatmaja Sebut Karena Faktor Ini

“Ternyata kekhawatiran kita dahulu benar, bahwa Cirahong sekarang sudah dilarang kendaraan roda empat dengan alasan kekuatan dan jangka panjang. Maka yang dulu saya rintis dengan pak Iing kami buka kembali,” kata Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau lokasi pembangunan Jembatan Betman di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 6 Oktober 2021.

Baca Juga:  Masih Aktif Jual Beli, Teten Masduki: TikTok Harus Disanksi Tegas!

Adapun saat ini, ucap Uu Ruzhanul Ulum, Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (BMTR) sudah punya rancangan detail engineering design (DED). Anggaran yang dibutuhkan adalah sekira Rp750 miliar.

“Ternyata alhamdulillah di pihak provinsi sudah ada segalanya, baik DED dan hal lain, kalau dulu sempat dihitung sekitar Rp450 miliar pada tahun 2015, barusan ditinjau kembali dengan Dinas BMTR Provinsi, diestimasikan sekitar Rp750 miliar,” ucapnya.

Baca Juga:  Pembobolan ATM di Kota Bandung, Uang Ratusan Juta Raib

Baca Juga: Anggota DPRD Indramayu Jadi Tersangka Penyerangan Brutal Petani Tebu, Jejaknya Ada Sejak 2015

“Ini kan tidak mungkin oleh dana kami, apalagi kabupaten/kota, provinsi juga angkat tangan. Tapi kami tidak tinggal diam, karena ini kebutuhan publik, DED dan lainnya kami akan meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat, lewat dinas BMTR dan konsultasi kepala Bappenas,” tambahnya.

Uu Ruzhanul Ulum bilang Jembatan Betman selain berfungsi sebagai sarana konektivitas wilayah Tasik-Ciamis, juga akan punya pemandangan indah dengan latar belakang bendungan Leuwikeris. Jembatan Betman bisa menjadi jembatan ikonik lainnya di Jabar selain Jalan Layang Pasopati di Kota Bandung.

Baca Juga:  Idap Tumor Ganas, Eni Warga Cianjur Butuh Uluran Tangan Dermawan

“Bentangan yang 520 meter dan lebar 12 meter ini didesain bagus melihat Bendungan Leuwikeris. Ini akan jadi ikon kedua setelah Pasopati di Bandung. Lalu diharap dapat menggerakkan ekonomi dari daerah itu sendiri, tidak menutup kemungkinan jadi rest area,” tuturnya.

Baca Juga: Kemiskinan Ekstrem di Karawang, Dinsos: Pendapatan Warga Hanya Rp30 Ribu Per Hari

Selain itu, Jembatan Betman juga akan berdekatan dengan rencana pintu Tol Cigatas, pintu tol daerah Benteng, Kabupaten Ciamis. Adapun pembangunan Jembatan Betman dipastikan harus ‘multiyears,’ karena kontruksi yang tidak sederhana.

Belum lagi butuh waktu untuk pembebasan lahan. “Pasti panjang,” pungkasnya. (Red)