JABARNEWS | BANDUNG – Beredar kabar di media sosial mengenai artikel terkait bahaya infeksi jantung setelah vaksinasi.
Dalam postingan artikel tersebut menyimpulkan bahwa vaksinasi Covid-19 yang beredar saat ini dapat memberikan dampak infeksi jantung dan perburukan pada penyakit jantung.
Menurut tim cek fakta Jabar Saber Hoax diduga artikel tersebut berasal dari sebuah penelitian berjudul “vaksinasi mRNA Covid-19 dan Perkembangan Mioperikarditis yang dikonfirmasi oleh CMR” di Kanada.
Baca Juga: Heboh Seorang Pria Tergeletak Sekitar Jembatan Cigangsa, Diduga Karena Ini
Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Terlalu Lama Duduk Bisa Memicu Penyakit Berbahaya Ini
Penjelasan Jabar Saber Hoax yang dikutip dari AFP Fact Check, artikel tersebut diunggah pada sebuah platform yang memuat manuskrip penelitian yang belum resmi, MedRxiv.
Baca Juga: Hati-hati! Ini Yang Akan Terjadi Jika Rebahan Setelah Makan
Baca Juga: Waspada! Ini Bisa Jadi Tanda Tubuh Kalian Banyak Sampahnya
Selain itu, Badan Kesehatan Masyarakat Ottawa mengatakan, penulis artikel tersebut sudah menarik unggahannya dari publik karena terjadi kesalahan data tidak akurat yang digunakan.
Adapun Klaim terjadi infeksi jantung usai vaksinasi Covid-19 belum terbukti secara ilmiah dan termasuk kedalam kategori Misleading Content.
Terkait itu, Kabid BPBGM Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat, Ateng Kusnandar Adisaputra, untuk masyarakat Jawa Barat tidak mudah termakan berita hoax.
Baca Juga: Pilkades Serentak Purwakarta Sebentar Lagi, Di Desa Sukajaya Muncul Masalah Ini
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Munculnya Kantung Mata Menurut Dr. Zaidul Akbar
“Di tengah pandemi ini masyarakat agar bisa menahan diri. Jika belum pasti kebenarannya jangan sampai seenaknya (ikut menyebarkan). Harus cek dan ricek dulu,” Katanya
Baca Juga: Wakil Rektor Unisba Bertambah Jadi Empat, Edi Setiadi: Untuk Trigger Pengembangan Akademik
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Wanita Berpotensi Lebih Tinggi Mengalami Kerontokan Rambut Dibandingkan Pria
Sebaiknya, masyarakat juga lebih dulu mengkonfirmasi atau mencari informasi dari sumber yang memiliki kompetensi dengan informasi tersebut.
“Karena hoax itu sangat berpengaruh dan menimbulkan akibat kepada orang yang bersangkutan dan lainnya, bisa fatal,” pungkas Ateng. ***