JABARNEWS | BANDUNG – Beredarnya berita bohong, palsu, fitnah atau hoak, yang menjadi konsumsi masyarakat dan telah dianggap sebagai informasi penting, harus diantisipasi sejak dini, apalagi terkait kabar bohong di tengah pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum sempat menyoroti masih adanya kabar hoax terkait vaksinasi Covid-19. Dimana masyarakat masih termakan kabar tersebut.
“Justru kami cukup sayangkan kalau saat ini masih ada warga yang termakan hoax jadi tidak mau divaksin,” kata Uu Ruzhanul Ulum, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Heboh Seorang Pria Tergeletak Sekitar Jembatan Cigangsa Purwakarta, Diduga Karena Ini
Baca Juga: Terima Kunjungan dari Kota Serang, Sesditjen PPKTrans: Pandemi Berdampak pada Program Transmigrasi
Baru-baru ini, beberapa warga Jawa Barat (Jabar) menerima pesan berantai melalui Whatsapp dengan layanan untuk melakukan pendaftaran vaksin Nusantara lewat WhatsApp.
Baca Juga: Kejari Serdang Bedagai Belum Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah 36,5 M di KPU
Baca Juga: Soal Pengawasan Pemerintahan, Uu Ruzhanul Ulum Bakal Tindaklanjuti Rekomendasi APIP
Dalam pesan berantai tersebut, warga Jabar diajak melakukan pendaftaran dengan mengisi data lengkap, seperti yang diminta oleh pengirim, dan dikirimkan melalui nomor whatsAap +62 811 372 683 seperti yang telah disediakan.
Selain itu, untuk calon peserta vaksin tersebut harus mengisi data lengkap, seperti nama dan umur. Kemudian juga harus mengisi data jenis kelamin, wilayah domisili dan nomor telepon.
Dalam upaya mebentengi kabar yang belum tentu kebenarannya itu, Jabar Saber Hoaks melakukan penelusuran dan verifikasi ke sejumlah sumber.
Hasil temuan yang didapatkanya itu, kabar terkait pendaftaran vaksin nusantara lewat whatsapp merupakan tidak benar.
Baca Juga: Dinsos Kota Bandung Sebut Pembaharuan Data Jadi Kunci Pengentasan Kemiskinan
Baca Juga: Keren, Konsep Buruan SAE Milik Kota Bandung Dilirik Dunia Internasinal
Faktanya, bahwa penggas vaksin Nusantara, dr. Terawan Agus Putranto sebagai mantan Menteri Kesehatan belum melakukan pembukaan program penyuntikan vaksin Nusantara.
“Saya belum membuka pendaftaran,” kata Terawan, seperti dilansir dari Liputan6.
Dengan keterangan yang disampaikan dr. Terawan itu, Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan Jabar Saber Hoax, memastikan pendaftaran vaksin Nusantara lewat WhatsApp adalah tidak benar, atau Hoax. ***