Wow, Budidaya Maggot Terbukti Ampuh Kurangi Sampah Hingga 30 Persen di Kota Cimahi

JABARNEWS | CIMAHI – Budidaya Maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF) di Kota Cimahi terbukti ampuh dalam mengurangi timbulan sampah hingga 30 persen.

Produksi sampah di Kota Cimahi sendiri mencapai sekitar 270 ton per harinya. Oleh karena itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi semakin menggalakkan budidaya Maggot.

“Target pengurangan sekitar 30 persen dari timbulan sampah di program strategi daerah tahun 2025,” kata Kepala DLH Kota Cimahi Lilik Setyaningsih dalam ketetangannya, Minggu 10 Oktober 2021.

Baca Juga: Curi Laptop di Sekolah, Pria Asal Asahan Dapat Hadiah Timah Panas

Lilik Setyaningsih menjelaskan, budidaya Maggot tersebut tersebut sangat bermanfaat untuk pengelolaan sampah. Terlebih, lanjut dia, bisa mengurangi beban biaya pembuangan sampah dari Kota Cimahi ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang cukup besar setiap tahunnya.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Keuangan 2 Juni 2022, pemilik rasi bintang Aquarius dan Pisces

Lilik Setyaningsih menyampaikan bahwa beban biaya pembuangan sampah dari Kota Cimahi ke TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat mencapai Rp16 miliar per tahun dari total 220 ton sampah yang dibuang setiap harinya.

Sementara itu, sambung Lilik Setyaningsih, beban biayanya akan meningkat jika pembuangan sampah sudah dialihkan ke TPPAS Legok Nangka, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Tantang Erick Thohir Makan Jengkol, Ternyata Resep Keluarga Ridwan Kamil Ini Bisa Hilangkan Bau

Lilik Setyaningsih mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil estimasi, biaya pembuangan sampah ke TPPAS Legok Nangka mencapai Rp23 miliar lebih setiap tahunnya.

Baca Juga:  Peliputan Covid-19, PWI Jabar: Wartawan Jaga Kesehatan dan Keselamatan

Estimasi pengeluaran biaya pengangkutan sampah dari Kota Cimahi itu hanya untuk Kompensasi Jasa Pelayanan (KJP) dan Kompensasi Dampak Negatif (KDN).

Jika ke TPA Sarimukti, terang Lilik, biaya pelayanan yang meliputi pengangkutan, KJP dan KDN hanya Rp 198.255 per ton. Sedangkan bila ke TPPAS dengan item serupa mencapai Rp. 423.168 per ton.

Baca Juga: Tempat Wisata di Kabupaten Karawang Kembali Ditutup, Ini Alasannya

“Estimasi biaya ke Legok Nangka itu sudah dihitung dengan subsidi dari Pemprov Jabar. Kalau gak disubsidi bakal lebih besar lagi biayanya,” ungkapnya.

Dengan biaya besar tersebut, Lilik Setyaningsih mengaku akan terus mendorong budidaya Maggot untuk mengurangi beban sampah yang dibuang ke TPA. Seperti yang sudah dijalankan warga Kompleks Puri Cipageran, RT 04/18, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Baca Juga:  Seorang Penumpang Dilarang Naik Kereta Api Seumur Hidup, Ini Penyebabnya

Pihaknya terus mendorong RW lainnya di Kota Cimahi untuk melakukan budidaya serupa. Bantuan seperti pembuatan rumah maggot dan pemberian ember siap disalurkan asalkan pihak RS menyediakan lahan.

Baca Juga: DPRD Minta PT Migas Hulu Jabar Utamakan Kepentingan Masyarakat

“Kita baru bisa intervensi kepada 36 RW yang budidaya maggot. Mudah-mudahan ke depan terus bertambah. Kita bantu buatkan rumah Maggot asalkan lahannya disediakan,” tandasnya. (Red)