Pesta Miras Oplosan Berujung Maut di Tasikmalaya Ternyata Pakai Bahan dari Laboratorium

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Polres Tasikmalaya menetapkan seorang tersangka dalam peristiwa kematian lima pemuda yang menenggak minuman keras (miras) oplosan.

Kelima pemuda yang tewas usai berpesta miras oplosan pada Sabtu 2 Oktober 2021 malam merupakan warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

“Kami menetapkan pelaku ini sebagai tersangka yang berperan memasok alkohol kepada para korban,” kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono, Rabu 13 Oktober 2021.

Baca Juga:  Sepasang Astronot Pulang ke Bumi Saat Pandemi Corona

Baca Juga: Santri Bakar Sampah, Dapur Pesantren di Kota Sukabumi Hangus Dilalap Api Kebakaran

Ia menuturkan, tersangka Utang (54) ialah warga Kecamatan Cigalontang yang membawa dua liter cairan alkohol hasil curian dari tempatnya bekerja sebagai petugas kebersihan di salah satu SMK di Jakarta. 

Cairan alkohol 96 persen itu, kata Kapolres Tasikmalaya, sengaja dibawa ke kampung halamannya di Cigalontang untuk diracik oleh temannya.

Baca Juga:  Info Penting Bagi Pengendara yang Lewati Tol Cipularang

Hasil racikan cairan alkohol yang dicampur dengan minuman suplemen berenergi dan obat batuk itu kemudian diminum bersama-sama.

Baca Juga: Begini Kata Polisi yang ‘Smackdown’ Mahasiswa dalam Kericuhan Unjuk Rasa di Tangerang

Kapolres Tasikmalaya menyampaikan, tersangka saat itu ikut mengkonsumsi miras oplosan. Namun, miras oplosan yang dikonsumsi tersangka tidak terlalu banyak.

Beda halnya dengan para korban, yang meminum banyak miras oplosan. Bahkan, ada pula korban yang sebelumnya telah mengonsumsi obat-obatan. 

Baca Juga:  Hanya 10 Tambang yang Sumbang PAD Purwakarta, Sisanya Ilegal

“Alkohol ini pelaku bawa dari laboratorium sekolah tempatnya bekerja, tanpa sepengetahuan pihak sekolah, lalu dicampur dengan minuman suplemen hingga menyebabkan korban jiwa,” katanya.

Baca Juga: Bank Bjb Jadi Sub Distribusi Pemasaran Online Transaksi ORI020

Seusai berpesta miras oplosan, keesokan harinya tersangka kembali lagi ke Jakarta untuk bekerja. Sementara teman-temannya mengalami kritis hingga akhirnya meninggal dunia.***