JABARNEWS | BANDUNG – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak atau P2TP2A Kabupaten Sukabumi, mencatat sepanjang 2020 ada 77 kasus kekerasan seksual terhadap Anak dengan 127 korban. Sementara periode Januari hingga September 2021, ada 52 kasus dengan 69 korban.
Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi Yani Jatnika Marwan mengatakan ratusan korban tersebut memiliki rentang usia 2,5 hingga 18 tahun. Mereka pun tidak semuanya perempuan, ada laki-laki yang turut menjadi korban kekerasan seksual.
“Hampir semuanya kekerasan seksual, jarang yang lain,” kata Yani, Kamis (14/10/2021).
Baca Juga: IRT Bikin Laporan Palsu Pura-pura Korban Begal Akibat Rentenir, Bupati Garut Tanggapi Ini
Baca Juga: Payudara Sering Diremas Bisa Bikin Besar? Begini Kata Dr. Haekal Anshari
Yani yang juga istri Bupati Sukabumi Marwan Hamami ini mengungkapkan, P2TP2A selalu mendampingi korban hingga selesai, baik pendampingan psikologis maupun hukum. Termasuk jika diperlukan dalam persidangan, P2TP2A mendampingi korban di ruang sidang agar kasusnya bisa selesai.
Baca Juga: Hati-hati! Jika Ibu Hamil Sering Menangis Bisa Sebabkan Ini Pada Bayi
Baca Juga: Di Cirebon, Ribuan Botol Miras Berbagai Merek dan Narkoba Dimusnahkan
“Karena hanya P2TP2A yang boleh masuk ke ruang sidang. Jadi Anak kecil itu kan susah kalau ditanya, maka ada pendampingan saat sidang,” ujarnya.
“Ke depan, selama ada laporan ke P2TP2A, pasti kita dampingi,” imbuh Yani.
Yani mengimbau setiap keluarga, terutama ibu, harus bisa menjaga anak-anaknya dengan baik, terutama saat bermain.
Pasalnya, kasus Kekerasan Seksual di Kabupaten Sukabumi justru kerap dilakukan orang terdekat seperti ayah kandung atau tiri, padahal seharusnya mereka yang melindungi anak-anak ini dari tindak kejahatan.
Baca Juga: Tiga Cara Memperbaiki Kursor Laptop Tidak Bergerak
Baca Juga: Bahaya Nggak Sih Ketika Haid Darahnya Menggumpal? Ini Penjelasannya
“Jadi saya lebih menekankan kepada ibu untuk lebih berhati-hati. Jangan sampai ada celah bisa kecolongan seperti itu. Memang harus ditingkatkan ketahanan keluarganya,” kata dia.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Polres Asahan Lakukan 3T, Ini Hasilnya
Baca Juga: Aceh Singkil Diguncang Gempa 4.0, Ini Penjelasan BPBA
Data yang disampaikan Yani tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Sukabumi Leni Liawati pada Juli 2021.
Ketika itu Leni menyebut selama 2020 ada sekira 126 Anak di Kabupaten Sukabumi yang menjadi korban kekerasan seksual.
Namun tak hanya itu, Leni juga mengatakan ada lima Anak yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, enam korban kasus trafficking, dan enam Anak mengalami kasus lainnya.
Data itu diperolehnya dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sukabumi.
Seperti diketahui, kasus terbaru dialami perempuan usia 13 tahun–sebelumnya disebut 12 tahun, yang diduga diperkosa ayah tirinya di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi.
Pelaku berinisial H (59 tahun) mengaku sudah melakukan tindak asusila itu lebih dari 10 kali sejak 2019 hingga Agustus 2021 saat istrinya atau ibu kandung korban tidak berada di rumah. ***