Ki Jabar Sebut Empat Karakter Mahasiswa Ini Potensi Dorong Keterbukaan Informasi Publik

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Komisi Informasi Jawa Barat, Ijang Faisal mengatakan empat karakter yang dimiliki mahasiswa sangat berpotensi untuk mendorong optimalisasi implementasi keterbukaan informasi publik di Indonesia.

“Mahasiswa dengan karakter sebagai agent of change, social control, moral force, dan iron stock sangat potensial untuk ikut serta mendorong optimalisasi implementasi keterbukaan informasi publik di Indonesia yang selama ini dinilai banyak pihak cenderung lamban,” ujar Ijang Faisal dalam Kuliah Umum yang bertajuk, “Mahasiswa dalam Spirit Islami Menjawab Tantangan Pandemi dan Globalisasi Informasi” di Kampus STAI Yapata Al-Jawami Cileunyi Bandung, Sabtu (2/10/2021).

Menurut Ijang, keempat karakter tersebut yang dimiliki mahasiswa itu, ditambah memiliki ciri khas yang kreatif, tajam dalam mencermati masalah dengan pemahaman dan pemikiran yang kritis sebagai bagian dari generasi milinial yang intelektual.

Baca Juga: Kesal Diteror Puluhan Tahun, Warga Tebing Tinggi Pasang Perangkap Tangkap Monyet Liar

Baca Juga:  3 Sifat Kiki Amalia Ini Buat Agung Nugraha Cinta Mati hingga Rela Menunggu 12 Tahun

Baca Juga: Polisi di Cikalongkulon Cianjur Giat Sosialisasi Kamtibmas, Termasuk Prokes

“Mahasiswa dapat mempercepat proses pencapaian tujuan keterbukaan informasi publik (KIP) menuju open government dan good governance,” ujarnya.

Baca Juga: Begini Kesaksian Korban Terjebak Eceng Gondok Selama 6 Jam di Waduk Jatiluhur

Baca Juga: Ternyata Para Debt Collector Pinjol Ilegal Ini Dijanjikan Sebagai Posisi Berikut

Oleh karena itu, Komisi Informasi Jawa Barat selalu membuka diri atas peran mahasiswa untuk mendapatkan literasi sekaligus memberikan literasi keterbukaan informasi.

“Insya Allah tahun depan kami menggagas membuka program berkesinambungan dengan pihak perguruan tinggi untuk memberikan literasi kepada mahasiswa sekaligus mahasiswa pun menjadi duta literasi keterbukaan informasi publik di Jawa Barat,” tambah Ijang Faisal yang membawakan judul kuliah umum, “Peran Mahasiswa dalam Keterbukaan Informasi Publik”.

Baca Juga:  Bocah Tenggelam Di Sungai Ciherang: Pencarian Dilanjutkan Ke Arah Bodem, Perbatasan Purwakarta - Karawang

Sementara itu, Ketua STAI Yapata Al-Jawami Dr. K.H. Deding Ishak Ibnu Sudja, S.H.,M.M. dalam sambutannya melalui zoom meeting dari New York, Amerika Serikat juga memberikan dorongan kepada semua mahasiswa STAI Yapata Al-Jawami untuk ikut berperan dalam setiap kesempatan perbaikan kehidupan bangsa dan negara, termasuk dalam hal mendorong keterbukaan informasi publik.

“Jadilah, Khoirunnas Anfauhum Linnas. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain. Nah mahasiswa STAI Yapata Al-Jawami pun selain rajin kuliah harus juga memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambah Deding Ishak dalam acara Pengenalan Lingkungan Akademik Kampus untuk mahasiswa baru tersebut.

Baca Juga: Lantik 170 Kepala Desa, Anne Ratna Mustika: Partisipasi Pilkades di Purwakarta Cukup Tinggi

Baca Juga: Polisi Dihadang Warga saat Tangkap Pengedar Narkoba di Labuhanbatu, Ini Kronoginya

Oleh karena itu, menurut Deding, muatan kurikulum yang menjadi bahan pengajaran bagi mahasiswa STAI Yapata Al-Jawami tidak hanya untuk pengembangan pada tingkat kognitif, tetapi juga afektif dan konatif atau motorik dengan memberikan pembobotan pada tingkat aplikatif.

Baca Juga:  Heboh! Ada Lelang Alat Musik Saung Angklung Udjo di KPKNL, Kok Bisa?

Mahasiswa tidak hanya menghabiskan waktu di meja kuliah, tetapi juga mengaplikasikan keilmuwan melalui pengabdian pada masyarakat, sehingga ketika mereka sudah lulus dapat langsung beradaftasi dengan lingkungan masyarakat.

“Bahkan mereka juga tidak hanya diajari ilmu duniawi (sains), tetapi juga ilmu syar’i yang bersumber dari kitabullah (Qur’an) dan hadist-hadist Rasulullah Muhammad Saw, sehingga siap menjadi pribadi yang paham ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta menjadi mahluk beriman dan bertakwa (imtak) kepada Allah Awt. Karena pada era ini, manusia seperti itulah yang sangat diperlukan dan akan menuntun diri dan lingkungannya pada keselamatan dunia dan akhirat,” tambah Deding Ishak. ***