JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Sejak digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara tidak ada laporan munculnya klaster baru Covid-19.
“Sejak PTM digelar, tidak ada laporan muncul klaster baru,” kata Kadis Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai, Suwanto Nasution, Selasa (19/10/2021).
Kata dia, mengantisipasi munculnya Covid-19 selama PTM, para siswa dan guru diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan secara ketat, mulai dari masuk sekolah sampai proses belajar mengajar di ruang kelas.
Baca Juga: Vaksinasi Kalangan Masyarakat Rentan di Jabar Masih Terbilang Rendah? Ini Penjelasannya
Baca Juga: Kerokan Bisa Mengatasi Masuk Angin? Begini Kata Dr. Azalia Bahat
“Selama PTM, guru dan siswa wajib mematuhi protokol kesehatan dengan ketat, guru wajib melakukan pengawasan bagi siswa selama mengikuti proses belajar diruang kelas,” ucapnya.
Baca Juga: Segera! Hindari Pemakaian Microwave, Ini Kata Dr. Zaidul Akbar
Baca Juga: Ini Dia Zodiak Asyik Untuk Jadi Teman Traveling, Kalian Salah Satunya?
“Protokol kesehatan harus ketat, jangan sampai ada siswa yang melepas masker, harus mencuci tangan dengan sabu sebelum masuk kelas dan sampai siswa pulang harus tetap diawasi,” terang Suwanto.
Terpisahh, Kepala Sekolah SDN 102015 Sei Rampah, Ida Sumarni mengatakan, selama PTM, pihak sekolah sudah menyediakan alat mencuci tangan, pengukur suhu badan, penyediakan masker dan menyusun kursi di ruang kelas dengan jarak sesuai ditentukan pemerintah.
“Guru diwajibkan mengawasi siswa agar tetap mematuhi protokol kesehatan selama PTM, selama belajar siswa dilarang membuka masker,” ungkapnya.
Kata dia, bagi guru dan siswa yang menderita sakit seperti demam dan batuk untuk sementara dianjurkan untuk berobat untuk mengetahui apakah penyakit mereka tidak terpapar Covid-19.
Baca Juga: Pastikan Atlet PON Jabar dalam Kondisi Baik, Setiawan Wangsaatmaja Siapkan Uang Kadeudeuh
Baca Juga: Kejar Target Vaksinasi Covid-19, Oded M Danial Lakukan Koordinasi Pemutakhiran Data
“Sampai saat ini selama proses PTM, tidak ditemukannya adanya guru dan siswa yang terpapar Covid-19, sekoah terus melakukan pengawasan agar tidak tercipta klaster baru,” bilang Ida.(Ptr)