JABARNEWS | BANDUNG – Pemprov juga melakukan kolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar untuk percepat vaksinasi Covid-19
Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Covid -19 KPCPED Jawa Barat, Dedi Supandi menjelaskan, tujuan dari kolaborasi tersebut untuk meningkatkan angka harian pencapaian vaksinasi Jabar. Karena saat ini angka harian vaksinasi di Jabar rata-rata masih 364 ribu dosis.
Dengan adanya kolaborasi ini, maka BKKBN pun menurunkan pasukan bidan untuk melakukan penyuntikan vaksin Covid-19. Baik saat di tempat prakteknya maupun dengan cara door to door mendatangi rumah warga.
Baca Juga: Peringati Maulid Nabi Muhammad, Kalapas Purwakarta Sampaikan Ini Bagi WBP
Baca Juga: Abdul Halim Iskandar: Tahun 2024, Kemiskinan Ekstrim Nol Persen di Desa akan Terwujud
Jadi strategi untuk mempercepat vaksinasi sekarang ini tidak lagi melakukannya hanya di sentral-sentral vaksinasi. Namun juga menggandeng bidan-bidan praktek.
Baca Juga: Awas! Ternyata Ini Penyebab Kutil Kelamin Menurut Dr. Nadia Alaydrus
Baca Juga: OJK Jabar: Ada Sekitar 3.856 Aplikasi Pinjol Ilegal Sudah Diblokir, Tapi…
“Bidan akan dititipi vaksin, dan untuk penyuntikannya bisa door to door atau bisa juga masyarakat yang datang langsung ke tempat praktek bidan. Biasanya bidan hadir sejak jam 4 sore,” ujar Dedi belum lama ini.
Ia juga mengatakan, pihaknya pun sudah komunikasikan mengenai hal itu. Baik dengan ikatan bidan, ikatan dokter, dan persatuan perawat.
Dedi menyebutkan, sampai sekarang ini ada 12.500 bidan di Jawa Barat yang menyatakan kesiapannya menjadi vaksinator sambil melakukan praktek mandiri.
Untuk penyuntikan vaksin Covid-19 secara door to door, bidan-bidan ini akan menyasar kalangan lanjut usia. Bahkan, pasukan bidan tersebut sudah mulai bergerak pekan ini.
Baca Juga: Vaksinasi Kalangan Masyarakat Rentan di Jabar Masih Terbilang Rendah? Ini Penjelasannya
Baca Juga: Kerokan Bisa Mengatasi Masuk Angin? Begini Kata Dr. Azalia Bahat
Menurutnya, kehadiran pasukan bidan bisa menambah angka harian vaksinasi sebanyak 500 ribu dosis. Jika ditotalkan dapat mencapai angka 800 ribuan dosis dalam setiap harinya.
Baca Juga: Segera! Hindari Pemakaian Microwave, Ini Kata Dr. Zaidul Akbar
Baca Juga: Video Viral Duel Siswa SMP di Toba, Polisi Turun Tangan
“Jika kita hitung kecilnya saja, ada 10 ribu bidan kali 50 dosis yang kita titipkan per hari. Maka sehari bisa menjadi 500 ribu dosis,” ujar Dedi.
Selain menggerakan pasukan bidan, untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 agar target herd immunity dapat tercapai pada akhir tahun ini, Pemprov juga menggelar kegiatan vaksinasi yang bertajuk ‘Pekan Cinta Lansia’.
Dalam kegiatan ini, para pelajar dan anak muda membawa lansia atau kakek dan neneknya ke lokasi vaksinasi. Lokasi vaksin disesuaikan serta dikomunikasikan dengan pihak puskesmas, sekolah, atau kecamatan setempat.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebutkan ada penurunan minat masyarakat untuk divaksin. Penurunan ini diduga karena euforia dengan menurunnya angka kasus positif Covid-19.
Baca Juga: Begini Cara Backup Data WhatsApp ke Google Drive Pada Perangkat HP
Mengutip dari laman resmi CDC atau Pusat Pencegahan Pengendalian Penyakit Amerika, ada empat poin penting yang membuat perlunya melakukan vaksinasi saat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kejar Target Vaksinasi Covid-19, Oded M Danial Lakukan Koordinasi Pemutakhiran Data
Pertama, efektif meminimalisir terjadinya penyebaran virus pada diri sendiri dan juga orang lain. Kemudian, membentuk antibodi sehingga mengurangi risiko terinfeksi virus, melindungi orang yang ada sekitar kita, dan menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok. ***