Uu Ruzhanul Harap PTM Terbatas Tidak Jadi Klaster Baru di Lingkungan Sekolah

JABARNEWS | MAJALENGKA – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas jangan sampai terjadi klaster baru di lingkungan sekolah.

Oleh karena itu, Uu Ruzhanul Ulum berharap setiap sekolah juga memperhatikan prokes saat pelaksanaan PTM terbatas.

“Di provinsi lain ada (klaster), di Jabar jangan sampai ada karena memang para kepala sekolah para guru, kompak menegakkan prokes,” kata Uu Ruzhanul Ulum saat menunjau pelaksanaan PTM terbatas, di SMA Negeri 1 Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Selasa, 19 Oktober 2021.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Rilis Tiga Program Inovatif, Kini ASN Bisa Kerja Dimana Saja

Baca Juga: Gelombang Ketiga Covid-19 Diprediksi Terjadi Akhir 2021, Kota Bandung Aman?

Baca Juga: Pemprov Jabar Habiskan Dana Rp5 Triliun untuk PON XX Papua? Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Pada saat peninjauan PTM terbatas di Majalengka, Uu Ruzhanul Ulum memastikan bahwa para guru sudah divaksin 100 persen untuk dosis pertama dan sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Baca Juga:  Sempat Terdampak Covid-19, Pengembangan Kawasan Rebana Alami Progres

“Secara kasat mata seluruh protokol kesehatan sudah dilaksanakan pihak sekolah, jumlah tiap kelas 50 persen, pemakaian masker, dan yang lainnya juga sudah dilaksanakan,” ucapnya.

Uu Ruzhanul Ulum senang melihat raut kebahagiaan dari wajah siswa ketika bertemu langsung dengan teman-teman setelah hampir dua tahun. Para guru pun senang karena merasa pembelajaran leih efektif dengan tatap muka.

Baca Juga: Gimana Ini? Atlet PON Jabar di Kota Bandung Belum dapat Kadeudeuh

Baca Juga:  Truk Galian C Rusak Jalan di Serdang Bedagai, Dinas PUPR akan Pasang Portal

Baca Juga: Kejati Jabar Bekuk Buron 8 Tahun di Kasus Korupsi Dana Bantuan Gempa Yogyakarta

“Para siswa senang dengan pembelajaran tatap muka, belajar di kelas, bisa bertemu lagi dengan teman, bisa bertemu lagi dengan guru,” tuturnya.

“Saya minta kepada para guru untuk ada inovasi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga anak semakin tertarik untuk belajar,” tandasnya.***