JABARNEWS | PURWAKARTA – Keberadaan Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu kekuatan untuk mengenalkan produk kearifan lokal Indonesia menembus Pasar Global.
Terlebih saat ini, kehadiran produk kearifan lokal Indonesia pun sudah mendapatkan minat beli yang sangat besar datang dari bermacam-macam negara.
Karena itu, pada Kamis 21 Oktober 2021, melalui program Talkshow ‘Kamis Asyik: UMKM Talk’ Jabarnews.com yang berkolaborasi dengan Suara.com, mencoba untuk menguak bagaimana mengemas kearifan lokal menuju Pasar Global.
Baca Juga: Yuk Simak! Tips Gadai Sertifikat Rumah Agar Aman
Baca Juga: Ada 10 Nelayan Deli Serdang Sempat Ditahan Otoritas Malaysia, Begini Akhirnya
Dengan host yang dipandu oleh Riana A Wangsadireja, program Kamis Asyik ini menghadirkan narasumber yakni Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan Ita Sumanti CEO Gentong Geulis pelaku UMKM di Purwakarta.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Bintitan Menurut Dr. Nadia Alaydrus, Bukan Karena Mengintip Orang Mandi
Baca Juga: Catatan Baru di Keraton Kasepuhan Cirebon, Kini Ada Tiga Sultan
Bupati Purwakarta mengatakan di era digitalisasi dengan memanfaatkan pasar online, menjadi peluang bagi Produk UMKM untuk bisa menembus Pasar Global, terlebih kondisi pandemi saat ini, mobilitas secara ofline sangat terbatas.
“Digitalisasi (UMKM) ini atau pasar online itu, menjadi keharusan, bukan lagi pilihan, kalau UMKM ini mau meningkat,” pesan Ambu Anne.
Tak hanya itu, menurut Anne, keterlibatan pemerintah untuk perkembangan UMKM di era digitalisasi ini pun harus menjadi tanggung jawab beberapa Organisasi Pemerintah (OPD), dimana tidak hanya bisa dilakukan sendiri oleh OPD tertentu.
“UMKM ini harus menjadi tanggung jawab dari beberapa OPD, bukan hanya dari Dinas UMKM dan Industri perdagangan. tetapi support juga dari digitalisasinya, misalnya untuk untuk sosialisasi, edukasi termasuk untuk promosi dibantu oleh Dinas Komunikasi,” ujarnya.
Baca Juga: Naik Level 3, Polres Serdang Bedagai Gelar Operasi Yustisi dan Penyekatan
Baca Juga: Hebat! Alizka Novia Salzabila, Siswi SMK Ini Sering Juarai Lomba Menari Tradisional Sunda
Untuk itu, menurut Anne, pelaku UMKM disarankan untuk bisa mendaftarkan secara resmi, dengan regulasi yang mudah UMKM bisa melengkapi beberapa perizinan agar bisa tercatat oleh sistem.
“Kurang lebih ada 15 ribu UMKM yang terdaftar dari binaan Indag Purwakarta, dari OSS yang mengajukan 4774 pelaku UMKM, padahal dengan kemudahan regulasi saat ini, sampai modal perputaran lima miliar itu tidak terkena pajak,” ujarnya.
Lebih untungnya dengan telah terdaftarnya secara resmi, produk-produk UMKM tersebut akan mendapatkan support dari pemerintah. ***