JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menyiapkan anggaran Rp3 miliar untuk uang insentif ribuan guru ngaji. Anggaran tersebut rencananya akan segera disalurkan kepada guru ngaji yang sudah terverifikasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, pos anggaran Rp3 miliar untuk uang insentif ribuan guru ngaji yang belum digunakan di APBD 2021 masih terdapat di perubahan APBD.
“Di perubahan (APBD) ini sudah kami alokasikan, jadi tidak ada perubahan. Kemarin ada beberapa yang memang menanyakan,” kata Hengki Kurniawan, di sela peringatan Hari Santri Nasional, Jumat 22 Oktober 2021.
Baca Juga: Begini Cara Mencegah dan Menurunkan Hipertensi Menurut dr. Zaidul Akbar, Cukup Dengan Minum Ini
Dia menyebutkan, keterlambatan penyaluran uang insentif guru ngaji di Bandung Barat disebabkan oleh persoalan administrasi. Penyaluran uang insentif untuk ribuan guru ngaji itu, kata dia, mesti melalui proses verifikasi oleh MUI.
“Karena administrasi, karena memang 10 ribu guru ngaji itu kan harus diverifikasi oleh MUI tingkat desa dan kecamatan. Setelah data pengkap, baru di perubahan ini insyaallah bisa dicairkan,” katanya.
Hengki Kurniawan menambahkan, Pemkab Bandung Barat pun menyalurkan dana hibah kepada MUI di tingkat desa dan kecamatan. Berbeda dengan insentif guru ngaji, hibah untuk MUI itu sudah mulai disalurkan.
Baca Juga: Pembangunan Stasiun Walini Ditunda, KCIC Integrasikan Kereta Cepat di Padalarang
Bantuan hibah ke MUI yang telah disalurkan itu ialah untuk MUI Bandung Barat sebesar Rp350 juta, MUI tingkat kecamatan sebesar Rp25 juta, MUI tingkat desa sebesar Rp15 juta dan untuk DKM Masjid Agung Ash-Shiddiq sebesar Rp275 juta.
“Insentif guru ngaji itu, total dengan hibah ke MUI itu sebesar Rp7 miliar. Untuk guru ngaji saja Rp3 miliar. Nah, untuk termin pertama sudah dicairkan yang untuk MUI,” kata Hengki Kurniawan.
Sementara itu, peringatan Hari Santri Nasional di Bandung Barat mengangkat tema Santri Siap Jiwa Raga. Hengki Kurniawan berharap, santri menjadi terdepan dalam mempertahankan NKRI dari ideologi-ideologi yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca Juga: Babak Pertama Persib Lawan PSS Sleman, Maung Bandung Tertingal 0-1
“Siaga Jiwa itu pengertiannya adalah bagaimana kita menjaga akhlak dan budi pekerti yang baik, kemudian nilai-nilai Islam. Siaga Raga itu lebih ke bagaimana kesiapan kita menghadapi pandemi Covid-19, lalu bangkit setelah pandemi ini,” katanya.
Di peringatan Hari Santri Nasional, Hengki Kurniawan pun menyerahkan uang kadeudeuh kepada santri yang meraih prestasi pada acara Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) tingkat Provinsi Jawa Barat. Uang kadeudeuh juga diberikan kepada pembina santri berprestasi.
Uang kadeudeuh itu diberikan kepada Fina Khafifah (Pesantren Baitul Izzah Lembang) yang menjadi Juara Terbaik 2 Cabang 500 Hadits Tanpa Sanad. Santri tersebut diberi uang kadeudeuh Rp25 juta, sedangkan Ahmad Hidayatulloh yang jadi pembinanya diberi Rp 20 juta.
Baca Juga: Tak Hanya Tingkatkan Kualitas Media, AMSI pun Intensif Rumuskan Agensi Periklanan Bersama
Uqng kadeudeuh juga diberikan kepada M Yusuf Zaenudin Maulana (Pesantren Nurul Hidayah Bunder Cipongkor) sebesar Rp15 juta, yang meraih Juara Terbaik 3 Cabang Tilawah Kanak-Kanak. Pembinanya, Ridwan Kamin diberi Rp10 juta.***