JABARNEWS | BANDUNG – Menurut catatan Bank Indonesia (BI), berinvestasi di Jabar bisa menambah 1 persen pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
Hal itu berdasarkan catatan data produk domestik regional bruto (PDRB) yang mengindikasikan peningkatan investasi memberi daya dorong yang kuat bagi akselerasi pemulihan ekonomi Jabar.
Pada 2020, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jabar tercatat 4 persen, jauh lebih baik dibandingkan dengan nasional 6,8 persen.
Baca Juga: Wagub Jabar: Sektor Perekonomian Jawa Barat Sudah Mulai Membaik
Baca Juga: Sempat Tertinggal PSS Sleman, Di Akhir Pertandingan Persib Unggul 4-2
Hal ini didukung oleh ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang relatif lebih baik dibandingkan berbagai provinsi lain di Indonesia.
Baca Juga: Pohon Ukuran Besar Tumbang di Jalur Purwakarta-Bandung, Lalulintas Sempat Lumpuh
Baca Juga: Hengki Kurniawan Bicara Soal Rp3 Miliar, Ini Kabar Baik bagi Guru Ngaji di Bandung Barat
Infrastruktur menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modal di Jawa Barat, antara lain kawasan industri, jalan tol, jalur kereta api, bandara, dan pelabuhan yang terus dikembangkan, serta dukungan kebijakan dan berbagai insentif yang memberikan kemudahan bagi investor.
Efisiensi investasi ini menyebabkan Jawa Barat menjadi kontributor utama investasi nasional.
Pada semester I/2021 realisasi investasi Jabar merupakan yang tertinggi secara nasional mencapai Rp 72,50 triliun bersumber dari PMA 61,06% dan PMDN 38,94%.
Baca Juga: Ketinggian Air Terus Meningkat, Warga Terdampak Banjir di Serdang Bedagai Mulai Mengungsi
Adapun mayoritas investasi dikucurkan untuk sektor perumahan dan kawasan industri, industri otomotif, transportasi, serta konstruksi. Khusus untuk PMA negara asal investor cukup beragam antara lain berasal dari Korea Selatan, Jepang, China, Belanda, dan Singapura.
Baca Juga: Begini Cara Mencegah dan Menurunkan Hipertensi Menurut dr. Zaidul Akbar, Cukup Dengan Minum Ini
“Masih tingginya realisasi investasi Jawa Barat di tengah pandemi didukung setidaknya oleh tiga hal yakni infrastruktur yang memadai, SDM yang mumpuni, serta dukungan pemerintah daerah seperti kemudahan perizinan dan promosi investasi salah satunya melalui kegiatan West Java Investment Summit (WJIS) 2021,” ujar Kepala BI Jabar Herawanto. ***