Yana Mulyana Tegaskan Kesehatan Mental Remaja Sangat Penting di Masa Pandemi Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menegaskan, selama masa pandemi Covid-19 kesehatan mental bagi para remaja sangat penting. Pasalnya, masa pandemi berpotensi menimbulkan stres terhadap para remaja.

“Seperti pada masa pandemi covid-19, anak-anak melakukan pembelajaran daring. Seringkali stres waktu menatap layar yang terlalu lama,” kata Yana Mulyana pada webinar Kader Kesehatan Remaja Bersama Puskesmas Garuda dan Dinkes Kota Bandung, di Rase FM, jalan Setiabudi, Selasa, 26 Oktober 2021.

Menurut Yana Mulyana, hal itu dianggap penting karena usia remaja perlu banyak komunikasi positif dalam berbagai aspek. Apalagi di masa pandemi Covid-19, salah satunya dengan kegiatan belajar daring.

Baca Juga: Usai Minum Tuak, Sopir Angdes di Indihiang Tasikmalaya Tabrak Tiga Kendaraan

Baca Juga: Ridwan Kamil Anggarkan 1.000 Wartawan untuk Ikut Uji Kompetensi Keahlian

“Upaya seperti ini harus dikembangkan untuk kesadaran mental anak, kesehatan juga. Sehingga ketika kesadaran ini sudah ada, diharapkan bisa ditingkatkan pada level yang lebih tinggi yaitu dengan bentuk aksi riil di lapangan menciptakan kesehatan mental remaja yang baik,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ade Yasin Usulkan Kawasan Rindu Alam di Puncak Bogor Jadi Ruang Terbuka Hijau

Yana Mulyana berharap, kehadiran organsiasi remaja, berperan penting menjadi katalisator para junior yang masih remaja.

Baca Juga: Oded M Danial Minta Masyarakat di Kota Bandung Beri Perhatikan Anak Yatim Piatu

Baca Juga: DPRD Jabar Minta Dinsos Perhatikan Sarana Prasarana Panti Anak

“Tentunya, peran puskesmas juga seperti UPT Puskesmas Garuda menjadi fasilitas. Bagiamana menciptakan sistem kesehatan dan iklim yang baik mendukung kesehatan mental remaja,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Garuda, Nitta Kurniati menyampaikan, berbagai upaya tengah dilakukan oleh puskesmas untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Khususnya remaja, puskesmas Garuda pun memiki berbagai program.

Seperti Panda (Pelayanan Ramah Anak Garuda). Ini merupakan inovasi kesehatan dimana UPT Garuda sebagai salah satu puskesmas ramah anak, memiliki program yang berkaitan dengan kesehatan anak dan remaja.

“Dalam panda sendiri, terdapat Sagara yaitu Sahabat Keluarga Garuda dan Garasi yakni Gerakan Anak dan Remaja Andir beraksi,” ucapnya.

Baca Juga:  Tanda Dehidrasi Yang Jarang Diketahui, Diantaranya Ingin Mengkonsumsi Makanan Manis

Baca Juga: Puncak Dingin! Persib Bandung Jadi Satu-satunya Tim Liga 1 yang Belum Terkalahkan

Baca Juga: Manfaatkan Medsos, Pengedar Narkoba Sasar Mahasiswa di Jatinangor Sumedang

Garasi, kata Nitta sebagai wadah bagi remaja yang sudah dilatih oleh Kader Kesehatan Remaja (KKR) untuk bisa menjadi konselor sebaya. “Hal ini dilakukan untuk mempromosikan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan program kesehatan anak dan remaja baik dalam sekolah memberikan pendampingan dan rujukan ke puskesmas,” jelasnya.

Nitta menambahkan, ada juga layanan konsultasi psikologi online, ini terbuka untuk permasalahan terkait anak dan Remaja. “Dengan cara melakukan pendaftaran terlebih dahulu, nantinya mendapat jadwal konsultasi, siapkan platform seperti google meet,” tuturnya.

Baca Juga: Nekat! Komplotan Pelaku Pembobolan Mesin ATM Beraksi di Kompleks TNI di Bandung

Baca Juga: Marak Kontaminasi Mikroplastik dalam Air Minum Kemasan, Begini Kata BPOM

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menyampaikan, seseorang harus mengetahui keadaannya sendiri.

Baca Juga:  Jalan Tol Kiaracondong Segera Dibangun

Seperti Deteksi Dini Keswa adalah upaya awal untuk mengenali batas menandai suatu gejala atau ciri-ciri yang ada pada anak dalam tahap perkembangannya, terkait adanya risiko atau penyakit untuk mendapatkan pertolongan.

“Ada yang harus dikuatkan ketika mengalami masalah kesehatan mental, seperti memenangkan diri, cari tahu sumber perasaan yang dialami,” ujarnya.

Ahyani mengatakan, perlindungan juga perlu dilakukan seperti mencari dukungan pada orang terdekat dan mencari bantuan pada tenaga profesi seperti dokter atau psikolog.

Baca Juga: Kemendes PDTT Pertahankan Status Badan Publik Informatif, Terima Penghargaan dari Ma’ruf Amin

Baca Juga: Robert Alberts: Persib Siap Hadapi PSIS Semarang pada Pekan Kesembilan

“Adapun upaya untuk mengatasi stres dsn mempertahankan kesehatan jiwa diantaranya bicarakan keluhan dengan seseorang yang dapat dipercaya, melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat, kembangkan hobi yang bermanfaat, meningkatkan ibadah, tenangkan pikiran dengan relaksasi serta berfikir positif,” tandasnya.***