Bencana Hidrometeorologi, Warga di Bataran Sungai Kabupaten Bandung Diminta Waspada

JABARNEWS | BANDUNG – Masyarakat di Kabupaten Bandung yang bermukim di wilayah perbukitan, atau bantaran sungai, agar meningkatkan kewaspadaan berkaitan dengan potensi bencana hidrometeorologi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bandung Hendra Hidayat terkait hal cuaca ekstrem yang diprediksi melanda kawasan Bandung.

“BPBD sudah menetapkan status tanggap darurat,” ujar Hendra Hidayat, Sabtu 27 Oktober 2021.

BPBD Kabupaten Bandung mencatat 24 kecamatan berpotensi menghadapi bencana longsor pada musim hujan akhir tahun 2021 ini.

Baca Juga: Ridwan Kamil Lantik Akhmad Marjuki Jadi Wabup Bekasi, Begini Pesannya

Baca Juga:  76 Tahun Indonesia Merdeka, Ridwan Kamil: Perang Lawan Covid-19 Belum Berakhir

Baca Juga: Kasus Aktif di Kota Bandung Meningkat, Dinkes Sebut Ada Tambahan dari Sekolah

Adapun 24 kecamatan itu yakni Kecamatan Arjasari, Baleendah, Banjaran, Cangkuang, Cicalengka, Cikancung, Cilengkrang, Cileunyi, Cimaung, Cimenyan, Ciparay Ciwidey, Ibun, Kertasari, Kutawaringin dan Margaasih.

Baca Juga: Di Cianjur, Warga yang Takut Divaksin Siap-siap Dijemput Polisi

Baca Juga: Percepatan Vaksinasi Bagi Lansia di Purwakarta Integrasikan Dengan Posbindu

Kemudian Kecamatan Nagreg, Pacet, Pamengpeuk, Pangalengan, Paseh, Pasirjambu, Rancabali dan Soreang. Dari 24 kecamatan itu, BPBD mencatat ada 124 desa yang berpotensi menjadi titik longsor.

Baca Juga:  Tidak Kuorum, Rapat KUA-PPAS Kab Pangandaran Ditunda

Pihaknya pun sudah menyampaikan imbauan kewaspadaan itu ke setiap kecamatan dan diteruskan ke setiap desa.

Selain longsor, menurutnya banjir bandang pun perlu diantisipasi pada musim hujan ini karena seiring meningkatnya curah hujan, banjir bandang pun sangat berpotensi terjadi.

“Masyarakat di bantaran sungai pun perlu berhati-hati, karena longsor juga bisa berpotensi menimbulkan banjir bandang, karena berpengaruh membuat sungai tersumbat,” katanya.

Baca Juga: Sempat Dihakimi Massa, Spesialis Penggelapan Motor di Purwakarta Diringkus Polisi

Baca Juga: Sempat Dihakimi Massa, Spesialis Penggelapan Motor di Purwakarta Diringkus Polisi

Baca Juga:  Pengrajin Angklung Di Desa Panyingkiran Ciamis Dan Jembatan Peninggalan Belanda

Maka dari itu, ia meminta masyarakat intensif berkomunikasi dengan BPBD dan melakukan upaya pencegahan. Misalnya masyarakat bisa menganalisis potensi longsor jika ada rekahan tanah, atau menghilangkan sumbatan-sumbatan di sungai guna meminimalkan potensi banjir bandang.

“Karena kalau banjir genangan itu bisa terprediksi, biasa terjadi kalau misalnya di Kertasari hujan, dua atau tiga jam setelahnya itu banjir terjadi di Baleendah atau Bojongsoang, jadi yang harus diwaspadai itu longsor dan banjir bandang,” kata dia. ***