JABARNEWS | BANJAR – Baru-baru ini kabar fenomena La Nina sangat mengkhawatirkan bebera daerah di Indonesia. Bahkan, daerah-daerah sudah mempersiapkan untuk mengantisipasi fenomena La Nina.
Seperti halnya yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar. BPBD Kota Banjar melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk antisipasi fenomena La Nina.
Kepala BPBD Kota Banjar Kusnadi mengatakan, fenomena La Nina diperkirakan akan terjadi bulan November dan Desember.
Baca Juga: Usianya Masih Muda, Pesinetron Hanna Kirana Meninggal karena Gagal Jantung
Baca Juga: Soroti Masalah Sosial, Uu Ruzhanul Ulum Ajak Warga Tegakkan Solidaritas
“Kami tentunya dengan masyarakat telah siap siaga menghadapi hal itu (La Nina). Semoga saja di Kota Banjar tidak terjadi bencana yang tak diharapkan,” kata Kusnadi dikutip JabarNew.com dari HR Online, Selasa 2 November 2021.
“Cuaca akan cukup ekstrim, hujan deras dan juga dengan angin cukup kuat serta dikhawatirkan akan terjadi banjir dan longsor,” tambahnya.
Baca Juga: Heboh Dikabarkan Hilang, Seorang Gadis di Ciamis Ini Ternyata Tidur di Kos-kosan
Baca Juga: Waduh, Masjid di Linggajaya Mangkubumi Tasikmalaya Dilempari Botol Miras, Kacanya Pecah
Kusnadi mengungkapkan, dampak dari La Nina akan menimpa daerah-daerah yang kebetulan rawan bencana.
“Angin yang cukup kuat, hujan cukup deras itu daerah Langensari. Daerah pertaniannya juga akan terdampak, para petani dan juga persawahan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kusnadi menyampaikan, fenomena La Nina membuat angin bertiup cukup kencang, karena itu pohon-pohon tinggi rawan tumbang. “Pohon-pohon dikhawatirkan tumbang menimpa perumahan masyarakat,” ucapnya.
Menurut Kusnadi, BPBD Kota Banjar telah melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Distan), untuk antisipasi fenomena La Nina.
Baca Juga: Pemprov Jabar Diminta Segera Selesaikan Syarat Pemekaran Daerah Garut Utara
Baca Juga: Parah! Oknum Tenaga Pendidik di Kota Bandung Lakukan Hal Tidak Senonoh, Aksinya Terekam CCTV
“Kita pasti koordinasi dengan dinas terkait yang merupakan gabungan tim reaksi cepat daripada penanganan bencana ini, termasuk juga dengan Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy (BBWS) Kota Banjar,” jelasnya.
Kusnadi menyebut, salah satunya adalah melakukan apel siaga dengan berbagai pihak terkait dari Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran dan Cilacap.
Baca Juga: 98 Persen Pasien di RSUD Al Ihsan Gunakan BPJS, Ini Kata Setiawan Wangsaatmaja
Baca Juga: Habis Makan Ini, Puluhan Warga Jadi Korban Keracunan Massal di Kabupaten Sukabumi
“Alhamdulillah, tadi kita sudah melaksanakan apel siaga yang dilaksanakan BBWS. Diikuti Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Cilacap. Tujuannya untuk menghadapi kemungkinan bencana yang akan terjadi di wilayah itu,” tandasnya.***