Sempat Menolak, Evakuasi Dua Lansia Korban Banjir di Serdang Bedagai Berlangsung Dramatis

JABARNEWS | SRDANG BEDAGAI – Evakuasi dua orang lanjut usia (Lansia) kondisi sakit, Ramlah (91) dan Jainab (59) dari lokasi banjir di Dusun 3 Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara berlangsung dramatis, Rabu 10 November 2021.

Pantauan di lapangan, personel Babinsa Koramil 10 Sei Rampah, Serda Rudianto dan personel Polsek Firdaus, Ipda Komang Reni dibantu warga akan melakukan evakuasi dengan perahu nyaris kesulitan memasuki rumah lansia yang tidak jauh dari aliran sungai.

Baca Juga:  ITB Turunkan Tim Ahli Seismologi ke Lokasi Gempa Sumedang, Ini Harapannya

Ketinggian air lebih 1 meter di halaman rumah membuat evakuasi kedua lansia tersebut berlangsung dramatis. Perahu evakuasi sempat kesulitan untuk merapat ke rumah Keduanya terpaksa digendong agar dapat naik ke atas perahu.

Baca Juga: Bawa Tiga Penumpang, Angdes Jurusan Kota Banjar Pamarican Terjun ke Sawah

Baca Juga: Genjot Perekonomian Masyarakat, Ade Yasin Bakal Optimalkan Sektor Pertanian di Kabupaten Bogor

Kapolsek Firdaus, AKP Idham mengatakan, evakuasi kedua lansia sempat kesulitan karena menuju rumah lansia harus melintasi sungai, setelah itu ketinggian air lebih 1 meter perahu sulit merapat ke pintu rumah.

Baca Juga:  Survei Kandidat Capres Unsur TNI Polri Oleh CSIIS: Mulai Prabowo Hingga Gatot Nurmantyo

“Atas kerja keras, akhirnya kedua lansia berhasil dievakuasi dari rumahnya dengan menggunakan perahu,” ucapnya.

Baca Juga: AMS Sebut Ridwan Kamil Jadi Tokoh yang Diharapkan Maju di Pilpres 2024

Baca Juga: Indeks Pembangunan Pemuda di Jabar Turun, DPRD: Tak Usah Khawatir

Kata dia, personel Polsek Firdaus beserta Koramil 10 Sei Rampah dibantu masyarakat terus memantau situasi banjir di Sei Rampah dan evakuasi warga dari lokasi banjir.

Baca Juga:  Satpol PP Garut Bongkar Gudang di Tarogong Kidul, Isinya Bikin Melongo

“Masih banyak yang bertahan di rumah, namun sebagain sudah di evakuasi menggunakan perahu untuk dibawa ke posko pengungsi,” terang Idham.

Terpisah, Udin mengaku ibunya sudah 7 hari tinggal dalam rumah digenangi banjir hampir 1 meter. Ibunya tersebut sempat menolak dievakuasi karena bingung hendak mengungsi kemana.

“Sempat nolak di evakuasi karena bingung mau tidur dimana, setelah di bujuk akhirnya mau dievakuasi,” bilangnya. (Ptr)