Tanpa Jembatan Memadai, Warga Dua Desa di Cianjur Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Cigadung

JABARNEWS | CIANJUR – Setiap hari, sejumlah warga nekat bertaruh nyawa sebrangi deras air sungai pakai kendaraan demi menjual hasil bumi dari Cianjur ke Bandung.

Pasalnya, tak ada jembatan permanen yang bisa dilalui kendaraan. Sungai seolah membatasi warga di dua desa, yaitu Desa Sukamulya dan Wanasari di Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Memang sudah ada jembatan yang dibangun oleh pemerintah daerah, namun jembatan tersebut hanya khusus untuk motor,” kata Kepala Desa Wanasari Upid Saripudin di Cianjur, Kamis 11 November 2021.

Baca Juga: Dituding Legalkan Seks Bebas, Nadiem Makarim Berikan Klarifikasi dan Sebut Tiga Hal Ini

Dia mengungkapkan, jarak tempuh perjalanan dari Desa Sukamulya ke Desa Wanasari mencapai lima kilometer dengan harus melewati sungai Cigadung yang airnya cukup deras.

“Jalur jalan ini masuk jalan kabupaten. Dan, ini merupakan akses jalan satu-satunya bagi warga sini dan warga Sukamulya,” kata Upid.

Kata dia, warga setiap hari mengangkut hasil bumi melewati jalur tersebut dengan menggunakan mobil. Sudah pasti harus menyeberangi Sungai Cigadung. 

Baca Juga:  Kenali Lima Jenis Gempa Beserta Penyebabnya

Baca Juga: Antusiasme Warga Tinggi, Vaksinasi di Desa Maleber Cianjur Tiga Kali Lebihi Target

Sungai itu memiliki debit air cukup deras. Apalagi kalau turun hujan, dari sungai Cigadung biasanya airnya akan naik dan membanjiri sekitar.

“Kalau jembatan khusus untuk motor dan pejalan kaki memang sudah ada, dibangun oleh dinas terkait,” terang Kades di Kecamatan Naringgul, Cianjur itu.

Dia mengatakan, belum ada itu jembatan untuk mobil yang permanen. Padahal, jembatan untuk mobil sangat dibutuhkan oleh warga.

Baca Juga: Diterkam Buaya di Pantai, Ahlan Diseret ke Laut Lalu Ditemukan Sekarat di Sungai

Upid menuturkan, Pemerintah Desa Wanasari bukan tidak mampu untuk membangun jembatan permanen, yang bisa dilewati mobil dengan menggunakan Dana Desa.

Namun demikian, statusnya yang merupakan jalan kabupaten akan membuat pemerintah desa menyalahi aturan jika membangunnya.

“Penggunaan dana desa tidak bisa, karena aturannya kalau jalan kabupaten tidak bisa menggunakan anggaran tersebut,” jelas dia.

Baca Juga:  Kisruh Transparansi Seleksi Pilkades di Bandung Barat, Tes Akademis di Unjani Diprotes

Baca Juga: Program Transmigrasi Kemendes PDTT Sukses Pindahkan 9,1 Juta Orang ke Wilayah Potensial Baru

Kades Wanasari menambahkan, seandainya bisa pun pembangunan jembatan sungai Cigadung menggunakan Dana Desa pasti tidak akan mencukupi. 

Lantaran memerlukan biaya besar untuk sebuah jembatan permanen di sungai Cigadung. Diperkirakan jembatan permanen untuk sungai Cigadung membutuhkan panjang sekitar 20 meter.

“Nah, kalau melihat contoh jembatan yang sudah ada khusus untuk kendaraan motor panjang mencapai 16 meter,” kata dia.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Indramayu Tersisa 19 Orang Lagi, BOR Semuanya Tak Terisi

Kades Wanasari berharap, Pemerintah Daerah Cianjur dan provinsi juga pusat bisa segera mengatasi persoalan tersebut.

Dengan demikian, pembangun jembatan permanen yang bisa dilalui mobil bisa segera terwujud.

“Kalau sudah ada jembatan permanen bisa meningkatkan perekonomian warga kami,” bilangnya.

Selain itu, dia mengaku kasihan kepada warga yang setiap hari harus menyeberangi kali Cigadung. “Saat hendak menjual hasil bumi,” katanya.

Baca Juga:  Situ Lebak Wangi Bogor, Tempat Wisata yang Diresmikan Erick Thohir

Baca Juga: Robert Albert Beri Apresiasi Kinerja Kapten Persib di Liga 1

Tutang (40), seorang warga Desa Sukamulya mengatakan, setiap hari melewati jalan ini, dengan terpaksa harus turun ke sungai Cigadung. Meskipun harus nyawa taruhannya.

“Karena tidak ada lagi jalan alternatif yang paling dekat,” katanya.

Dia memaparkan, hanya satu-satunya lewat jalan sungai Cigadung. Karena kalau putar ke arah Cidaun lebih jauh. Belum lagi jalan rusak, dan berlumpur, ada jalan alternatif lainya lewat gunung Sumbul.

Baca Juga: Pekan Depan, Presiden Jokowi Berencana Lantik Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI

“Tapi sama juga jalan hancur berlumpur dan banyak batu,” ujar Tutang.

Tutang menambahkan, semoga pemerintah bisa mendengar aspirasi dan warga lainnya sangat membutuhkan jembatan untuk sungai Cigadung. Kalau sudah ada, yang bisa dilalui mobil nanti bisa memudahkan akses jalan.

“Akan meningkatkan ekonomi untuk warga sini juga,” tutupnya. (Mul)***