JABARNEWS | PURWAKARTA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta menyikapi beredarnya video konvoi kendaraan bermotor yang terjadi dan melibatkan beberapa anak sekolah.
Kepala Disdik Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh pihak sekolah dan Disdik, peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 8 Nopember 2021 jam 12.30 di seputar Kawasan ITC Indosat Jatiluhur.
Konvoi kendaraan tersebut terjadi di luar jam sekolah, karena anak-anak sudah pulang dari sekolahnya. Konvoi tersebut juga diikuti oleh beberapa orang siswa aktif, alumni, dan anak remaja yang pernah bersekolah pada tiga sekolah sebagaimana disebutkan pada video tersebut dan statusnya drop out (DO) dari sekolah.
Baca Juga: Pengelola Situ Ciburuy Keluhkan Lambatnya Bantuan Dana dari Pemprov Jabar
Baca Juga: Menyimak Sejumlah Langkah Penanganan Banjir di Jabar
“Siswa aktif yang terlibat dalam konvoi kendaraan bermotor seluruhnya berjumlah 17 orang dan selebihnya merupakan pihak luar atau alumni dan anak remaja yang DO dari sekolah,” kata Purwanto dalam siaran presnya, Jumat 12 November 2021.
Dia mengungkapkan, siswa aktif yang terlibat mengaku hanya ikut-ikutan dan takut ancaman dari alumni dan anak remaja yang DO dari sekolah mereka. Senjata tajam yang terekam pada video tersebut milik dari salah seorang anak remaja yang DO dari sekolah.
Baca Juga: Sambut 2022, bank bjb Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional dan Perkuat Digitalisasi
Baca Juga: Provinsi Jabar dan Inggris Jalin Kerja Sama Wadahi Startup Agar Go Internasional
“Oknum remaja yang memprovokasi terjadinya konvoi tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangan lebih lanjut,” tuturnya.
Berkenaan dengan penanganan perkara, Purwanto menjelaskan bahwa Disdik Kabupaten
Purwakarta menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Kepolisian Resort Purwakarta yang telah bertindak cepat dan mengamankan para pelaku yang meresahkan masyarakat.
Sebagai tanggapan terhadap kepeduliaan dari berbagai pihak terhadap pendidikan terkait dengan peristiwa tersebut, Disdik Kabupaten Purwakarta memberikan imbauan untuk menempatkan masalah secara obyektif, tidak melakukan generalisasi peristiwa tersebut sebagai kegagalan pendidikan, karena masih banyak anak-anak baik dan berprestasi hasil atikan dan didikanguru di sekolah dibandingkan dengan anak-anak yang konvoi itu.
“Menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran dan kesadaran semua pihak, terutama orang tua agar memberikan pengawasan kepada puteraputerinya. Patuhilah larangan sekolah supaya tidak memberikan sepeda motor kepada anak-anak dengan alasan apapun, pertimbangkan bahaya yang mengancam keselamatan dan penyalahgunaan motor sebagaimana yang terjadi pada rekaman video,” ucapnya.
Baca Juga: SBY Selesai Operasi Kanker Prostat, Ini Kondisi Terkininya
Baca Juga: Rilis Lagu ‘Sameday’, Raisa Kolaborasi dengan Musisi Asal Korea
Semua pihak, sambung Purwanto, untuk bahu membahu dalam membimbing anak-anak. Peristiwa sebagaimana yang terekam pada video bukan semata-mata kesalahan anak-anak, tetapi belum maksimalnya perhatian dan pembinaan anak-anak, baik dari pihak keluarga, masyarakat, dan
sekolah/pemerintah.
Sebagai bentuk tanggung jawab pendidikan dari peristiwa tersebut, Disdik Kabupaten Purwakarta akan melakukan langkah kuratif dan prepentif.
Baca Juga: Peringatan Dini dari BMKG, Sejumlah Wilayah Ini Potensi Hujan Lebat dan Petir
Baca Juga: Tawuran Pelajar Kembali Terjadi di Sukabumi, Sisakan Bercak Darah di Trotoar
Langkah Kuratif, Purwanto menyampaikan, akan mengundang seluruh siswa aktif yang terlibat dan orang tuanya supaya hadir di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta untuk dimintai keterangan dan diberikan pengarahan.
“Seluruh Siswa aktif dari ketiga sekolah yang terlibat akan diberikan sanksi dari pihak seskolah sesuai dengan kesalahannya sekaligus diberikan pembinaan dengan melibatkan psikolog dan dititipkan di pondok pesantren selama mereka mendapatkan sanksi dari seklah,” ujarnya.
Sedangkan, langkah prepentif, Purwanto menyatakan, akan mengaktifkan Tim Gerakan Disiplin Sekolah (GDS) untuk melakukan patroli kedisiplinan sekolah.
“Mendorong semua kepala sekolah di Kabupaten Purwakarta untuk melakukan optimalisasi peran dan fungsi trisentra Pendidikan dalam melakukan pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik,” tandasnya.
Baca Juga: Terima Kunjungan Menteri Luar Negeri Inggris, Ridwan Kamil Gunakan Diplomasi Cendol
Baca Juga: Pembangunan RSUD Bogor Utara Molor dari Target, Anggota DPRD Jabar Kecewa Berat
Diberitakan sebelumnya, sebuah video kumpulan yang di duga pelajar mengacungkan senjata tajam di sekitar wilayah Kecamatan Jatilihur, Kabupaten Purwakarta, viral di media sosial dan pesan berantai WhatsApp.
Video berdurasi 29 detik itu memperlihatkan sekelompok pelajar berteriak dengan dengan mengendarai sepeda motor sambil mengacungkan senjata tajam jenis cerulit.
Baca Juga: Peringatan Dini dari BMKG, Sejumlah Wilayah Ini Potensi Hujan Lebat dan Petir
Baca Juga: Menyimak Sejumlah Langkah Penanganan Banjir di Jabar
Dalam video direkam oleh rekannya, tampak seorang yang diduga pelajar dengan menggunakan motor hitam tanpa dilengkapi nomor polisi dan menggunakan helm serta masker tengah mengacungkan senjata tajam sambil berteriak-teriak menyebutkan nama-nama sekolah.***