Soal Tantangan Besar Persib di Seri Ketiga Liga 1 2021, Ini Kata Robert Albert

JABARNEWS | BANDUNG – Persib Bandung bersiap menghadapi seri tiga Liga 1 2021-2022. Klub berjulukan Maung Bandung itu akan melakoni jadwal pertandingan padat dan berat.

Persib akan menjalani delapan pertandingan dalam kurun waktu enam pekan.

Selain itu lawan yang akan dihadapi Persib di seri tiga pun terhitung berat.

Baca Juga: Tinjau Pembangunan KA Jalur Ganda KA Bogor – Sukabumi, Ini Pensan Menhub

Baca Juga: Soal Fenomena Bus Kali Rasmi Mirip Awan, Ini Kata DLH Jabar

Hanya saja menurut Alberts, tantangan terbesar yang akan dihadapi Maung Bandung bukan hanya dari rapatnya jadwal pertandingan, atau lawan yang akan dihadapi.

Baca Juga: Tiga Pemain Binaan Diklat Persib Dapat Panggilan Pemusatan Latihan Timnas U-18

Baca Juga: Alhamdulillah, Kota Cirebon Kini Sudah Terapkan PPKM Level 1

Baca Juga:  Bey Machmudin Ingatkan Dua Tantangan Perempuan Parlemen, Stunting dan Pekerja Migran

Melainkan, menjaga motivasi dan mood pemain. Sebab selama satu bulan lebih, skuat Persib akan dikarantina di hotel tempat menginap.

Alberts mengatakan, itu adalah situasi yang sulit untuk dijalani para pemain. Terlebih, mereka juga harus terpisah dengan keluarga dalam waktu yang relatif lama.

“Ya ini berat, bukan hanya akan bermain delapan laga dalam waktu yang pendek, tapi kami harus tinggal di hotel, harus diam di ruangan yang kecil,” kata Alberts kepada wartawan, Jumat (12/11/2021).

“Kami harus sangat disiplin dan menjalani hidup yang monoton selama periode ini, kami akan melakukan itu selama enam pekan,” ucap pelatih 66 tahun itu.

Baca Juga: Terharu! Korban Banjir di Serdang Bedagai Menangis Terima Bantuan Dari Istri Bupati

Baca Juga: Polres Purwakarta Bakal Gelar Operasi Zebra Lodaya 2021, Begini Kata AKP Eryda Kusumah

Baca Juga:  Ada Pejabat Kemensos Yang Kena OTT, Ini Kata Ketua KPK

“Dan ini bukan Piala Dunia yang mana setiap tim bisa melakukan persiapan dengan leluasa, tinggal di hotel yang fantastis dengan fasilitas terbaik, tapi ini berbeda,” sambung dia.

Akan tetapi ini adalah risiko yang harus diterima dan dijalani semua pemain, tanpa terkecuali. Oleh karena itu, sebagai pelatih, dirinya harus terus memutar otak untuk terus menjaga suasana di dalam tim tetap menyenangkan.

“Jadi kami harus membuat situasi yang terbaik, karena satu hal, kami semua ingin memainkan lagi sepak bola,” tutur Alberts.

Pelatih asal Belanda itu melanjutkan, sistem bubble amat tidak ideal diterapkan dalam kompetisi.

Namun ini adalah opsi terbaik yang bisa diambil demi menggulirkan kembali kompetisi sepak bola Indonesia yang dalam satu setengah tahun berhenti lantaran pandemi Covid-19.

Baca Juga:  Penemuan Mayat Pria Paruh Baya Gegerkan Warga Cibeber Cianjur

Alberts berharap, wabah Covid-19 segera berakhir, agar pada tahun depan kompetisi bisa diselenggarakan secara normal. Pertandingan pun bisa kembali dipenuhi suporter.

“Kami ingin sepak bola dilanjutkan meskipun sekali lagi saya katakan, ini tidak ideal. Kami harus bermain dalam sistem bubble,” ungkap Alberts.

Baca Juga: Alhamdulillah, Kota Cirebon Kini Sudah Terapkan PPKM Level 1

“Tapi ini yang terbaik yang bisa kami lakukan saat ini dengan situasi yang berlaku di Indonesia, dan kami harus melakukan yang terbaik,” ujar dia.

“Jadi mari lanjutkan situasi yang berlaku sekarang dan berharap bisa menjalankan liga yang normal di tahun 2022,” imbuh mantan pelatih PSM Makassar itu. ***