Tiga Daerah di Jabar Dikembangkan Jadi Kawasan Tuntas Sampah, Ini Lokasinya

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Barat akan mengembangkan Kawasan Tuntas Sampah.

Tiga wilayah dipilih untuk dijadikan pilot project Kawasan Tuntas Sampah yaitu Kabupaten Purwakarta di Cianting, Kota Cimahi, dan Kota Bandung di Kecamatan Antapani pada tahun depan.

Kepala Bidang Infrastruktur Disperkim Jabar Isma Andini mengatakan, kawasan tuntas sampah akan ada Tempat Pembuangan Sementara-Reduce Reuse Recycle (TPS3R), dimana pemilahan sampah bernilai tinggi dan bernilai rendah.

Baca Juga: Wow, Sebanyak 40,6 Juta Pohon Sudah Ditanam di Lahan Kritis Jabar

Baca Juga: Zulkifli Hasan Siapkan Bima Arya Jadi Calon Gubernur Jakarta atau Jawa Barat?

“Untuk sampah yang basah dan organik ada pengembangan belatung dan kemudian setelah itu ada insenerator (pembakaran) juga,” kata Isma dalam keterangan yang diterima, Senin 10 November 2021.

Baca Juga:  Single Parent Bukan Halangan, Wanita Berkerudung Cantik di Cibeber Cianjur Usaha Ini

Untuk inseneratornya juga, lanjut dia, akan menggunakan produk dalam negeri buatan PT Pindad yang sudah melalui uji mutu dan SNI.

Baca Juga: SMAN 1 Lembang Porak Poranda, Banjir Bandang Berlumpur Rusak 35 Komputer dan 20 Ruangan

Baca Juga: Bantu Pengungsi Banjir Serdang Bedagai, Darma Wijaya Borong Sembako di Pasar Rakyat

“TPS3R dalam pilot project mudah-mudahan dapat dikembangkan di seluruh tempat atau kawasan Jawa Barat sehingga dapat memperpanjang usia TPA (tempat pembuangan akhir),” ujarnya.

Terkait banjir, kata Isma, penanganannya merupakan aksi bersama. Pihaknya sendiri merupakan pengendalian pemanfaatan ruang tentunya memiliki peran untuk kawasan terbangun yang sudah cukup banyak.

Baca Juga:  Sistem Properti Yang Memberikan Percepatan Atas Informasi Sampai Kepada Hasil Transaksi

Hal itu memang perlu suatu pengendalian dan pengaturan bahwa apa yang sudah dikeluarkan izinnya itu dapat dipatuhi oleh masyarakat. “Dan sebetulnya kalau dilihat IMB, di situ ada ketentuan sumur resapan,”kata dia.

Selain itu, terkait banjir ada hal yang dilakukan Disperkim yaitu drainase agar air mengalir ke badan air, tidak ada genangan di permukiman. “Kalau ada genangan wah jangan-jangan drainase tersumbat. Itu (peran) dinas permukiman di kabupaten/kota, kalau kami (drainase) lintas kabupaten kota,” ucap dia.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-67, Ini Harapan Pelatih Persib Bandung Robert Alberts

Baca Juga: Kecelakaan di Pasteur Bandung, Pemotor Ngebut Tabrak Penyebrang Jalan hingga Tewas

Menurut dia, ada Rencana Induk Drainase Perkotaan di Metropolitan Bodebekkarpur Raya meliputi Bogor, Depok, Karawang, Purwakarta. Untuk itu perlu meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan kabupaten/kota terutama untuk penanganan drainase.

Baca Juga:  Aksi Tawuran Remaja Resahkan Warga Depok, Sajam hingga Sepeda Motor Tertinggal di Lokasi

Pemda Provinsi Jabar mendukung upaya perangkat daerah lainnya terkait banjir seperti yang telah dilakukan oleh dinas sumber daya air maupun kehutanan melalui biopori dan pemulihan lahan kritis.

Baca Juga: Begini Langkah Cegah Diabetes Sejak Dini Menurut Dokter Cantik Clarin Hayes

Baca Juga: Kejar Target Vaksinasi Lansia, Lurah dan Camat di Kota Tasikmalaya Tak Boleh Libur

“Jika terlaksana itu insyaallah aman untuk drainase. Drainase itu akan kering karena run off tidak ada. Tidak akan banyak air mengalir ke bawah,” tandasnya***