Putra Muammar Gaddafi, Saif Al-Islam Gaddafi Calonkan Diri di Pemilu Presiden Libya Bulan Depan

JABARNEWS | BANDUNG – Putra mendiang pemimpin Muammar Gaddafi, Saif Al Islam Gaddafi mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Libya dalam pemilu pada Desember mendatang.

Melansir BBC pada Senin (15/11/2021), Saif Al Islam Gaddafi pernah menjadi pewaris ayahnya, tetapi dukungannya untuk tindakan brutal terhadap pengunjuk rasa 10 tahun lalu menodai citranya.

Sejak pemberontakan 2011 itu, Libya dilanda konflik. Kelompok hak asasi Libya telah khawatir bahwa pemungutan suara, yang dijadwalkan pada 24 Desember, tidak akan bebas dan adil.

Baca Juga: Inilah Beberapa Penyebab iPhone Tidak Bisa Menerima Panggilan Masuk

Baca Juga:  Hore, PNS dan PPPK di Pemkab Purwakarta Dapat THR Hari Ini

Baca Juga: Rawan Jadi Sumber penyebaran Covid-19, Pengoperasian Alun-alun Kota Bandung Bakal Dievaluasi

Kekuatan dunia dan sekretaris jenderal PBB telah memperingatkan bahwa siapa pun yang mencoba menghalangi atau memalsukan hasil pemilu presiden Libya akan menghadapi sanksi.

Baca Juga: Tiga Dampak Buruk PHP yang Bisa Terjadi Pada Diri Sendiri, Kalian Pernah Ngalamin?

Baca Juga: Miliki Omzet Rp3,8 Miliar, Pasar Kreatif Bandung 2021 Jadi Patokan Pemulihan Ekonomi?

Foto dan video beredar online menunjukkan Saif Al Islam Gaddafi duduk di depan poster pemilu presiden Libya mendatang, menandatangani surat-surat pemilihan.

Baca Juga:  Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Kamis 2 Februari 2023

Berjenggot dan mengenakan pakaian tradisional Libya, putra Gaddafi berbicara ke kamera dan mengutip sebuah ayat dari Al Quran yang diterjemahkan menjadi “sebenarnya hakim antara kami dan orang-orang kami”.

“Tuhan selalu menang dalam tujuannya,” katanya.

Ia juga mengutip bab lain dari kitab suci umat Islam, dan menambahkan dari bagian lain “bahkan jika orang-orang kafir membencinya”.

Baca Juga: BPBD Sebut Ada 57 Titik Banjir di Jabar, Bagaimana Langkah Antisipasinya?

Baca Juga: Begini Langkah Cegah Diabetes Sejak Dini Menurut Dokter Cantik Clarin Hayes

Baca Juga:  Polisi Selidiki Robohnya Menara Masjid Agung Kabupaten Tasikmalaya

Kandidat presiden Libya tersebut disebut menunjukkan sikap yang sangat berbeda dari yang dia tampilkan sebelum pemberontakan yang menjatuhkan ayahnya pada 2011.

Sebagai buntut dari akhir brutal Muammar Gaddafi, Saif Al-Islam Gaddafi sendiri ditangkap oleh milisi.

Saif Al-Islam Gaddafi ditahan selama 6 tahun, menerima hukuman mati yang kemudian dibatalkan.

Saif Al-Islam Gaddafi masih dicari atas tuduhan kejahatan perang oleh Pengadilan Kriminal Internasional, tetapi secara bertahap muncul kembali ke panggung publik, termasuk melalui wawancara dengan New York Times dari vilanya di Zintan awal tahun ini. ***