Media Sosial Turut Sebarkan Informasi, Seminar AMSI Jabar Ungkap Keunggulan Media Online

JABARNEWS | BANDUNG – Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Barat masa bakti 2020-2023 secara resmi dilantik di The Trans Luxury Bandung, Sabtu 27 November 2021.

Pelantikan pengurus AMSI Jabar itu kemudian disusul gelaran seminar bertajuk ‘Media Siber di Jabar: Sehat Bisnisnya, Berkualitas Kontennya’.

Dalam seminar, mengemuka bahwa berdasarkan catatan dari Dewan Pers pada 2018, di Indonesia terdapat 43.000 media online dari 47.000 media massa.

Baca Juga: AMSI Jabar Dilantik, Wagub Uu Ruzhanul Ulum Ajak Kolaborasi Media dengan Pemerintah

Tidak semua media melengkapi dirinya dengan aspek legalitas yang memadai, demikian dengan sumber daya manusianya sebagai awak media.

Problem inilah yang persoalan media hari ini, banyak media yang performa perusahaan tidak sehat sehingga menghasilkan produk jurnalistik yang tidak berkualitas.

Media online sebagai sebuah keniscayaan di tengah era digital, menjadi rujukan masyarakat untuk mengetahui peristiwa yang terjadi di luar rumah, termasuk landasan mengambil keputusan.

Baca Juga:  Mogok Massal, Ribuan Buruh Bandung Barat Geruduk Pabrik dan Blokade Jalan

Baca Juga: Bangun Eksistensi, AMSI Tekankan Perusahaan Media Sehat dengan Konten Berkualitas

Selain konten berita berkualitas, tak bisa disanggah hari ini juga banyak bertebaran informasi hoaks.

Faiz Rahman dari Diskominfo Jabar menjelaskan, pemerintah Provinsi Jabar mendorong media-media online di Jabar untuk terus meningkatkan kualitasnya.

Pasalnya, media memiliki peran penting dalam penyebaran informasi atau kebijakan dari pemerintah.

Baca Juga: Pengurus AMSI Jabar 2020-2023 Resmi Dilantik, Berikut Ini Nama-Namanya

“Umumnya media-media yang bermitra dengan pemerintah adalah mereka yang memiliki legalitas, wartawannya juga melakukan uji kompetensi,” ujarnya.

Bahkan, pemerintah juga berencana memfasilitasi awak media untuk mengikuti uji kompetensi.

Guntur Subagja Mahardika Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, mengatakan, pemerintah memiliki perhatian kepada keberlangsungan bisnis media. 

Baca Juga:  Ternyata Ini Perbedaan Nyeri Dada Akibat GERD Dengan Serangan Jantung Menurut dr. Decsa Medika Hertanto

Baca Juga: Besok 41 Desa di Bandung Barat Gelar Pilkades Serentak, 800 Aparat Disiagakan

Selama pandemi Covid-19, dikatakan dia, belanja media terbanyak datang dari pemerintah.

Tantangan hari ini, media online basis jurnalistik dihadapkan pada media sosial yang juga turut memproduksi dan mendistribusikan informasi.

Namun, media online memiliki kelebihan untuk bisa dipercaya pembaca karena ada aturan cek fakta dan aturan perundang-undangan dalam menjalankan bisnisnya.

Baca Juga: Sambut HUT Armed ke-76, Pussenarmed Kodiklat TNI AD Gelar Gerak Jalan Bersama

Hendrayana Direktur Eksekutif LPDS mendorong media-media online, tak hanya anggota AMSI untuk memenuhi aspek legalitas. 

Sebab, jika terjadi sengketa berita, awak media dan perusahaan pers bisa menyelesaikannya menggunakan UU Pers No 40 tahun 1999.

Baca Juga:  Pletak! Punggung Anak SD di Cihampelas Bandung Ternyata Ditembus Peluru Nyasar

“Kalau perusahaannya tidak ada badan hukum, kalau ada sengketa media atau berita, ranahnya jadi UU ITE,” ujarnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Selama Saya Memimpin Ada Sekitar 1400 Bumdes Telah Lahir

Teten Indra Abdillah Komisaris Utama PT New Inspirator, sebagai pelaku usaha bisa media, berharap pemerintah daerah maupun pusat bisa selektif dalam bermitra dengan media.

“Kami berharap pemerintah bermitra dengan media-media yang perusahaanya jelas, wartawannya berkompeten, bukan media ‘abal-abal’,”ujarnya.

Dengan demikian, perusahan media akan tumbuh menjadi media yang sehat dan menghasilkan produk jurnalistik yang berkualitas.

Baca Juga: Uji Coba Ganjil Genap Akan Diberlakukan di Jalan Margonda Depok, Catat Waktunya!

Kegiatan AMSI Jabar ini mendapat dukungan dari Pemprov Jabar, BNI, PDAM Kabupaten Bogor, produk herbal Gentong Geulis, dan Perum Jasa Tirta II.***