JABARNEWS | GARUT – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dani Ramdan menyebut, banjir bandang terjadi di Kabupaten Garut akibat intensitas hujan yang tinggi pada Sabtu 27 November 2021 sore kemarin.
Selanjutnya, dia mengatakan, hujan deras berlangsung dengan durasi lebih dari dua jam, sebelum terjadi banjir bandang.
“Ini terjadi setelah intensitas hujan terjadi lebih dari dua jam. Jam 2 siang kemarin terjadi air bah atau bandang dari sini sampai ke Desa Cikarang Tengah berakhir sampai jam 6 sore,” kata Dani dalam keterangan yang diterima, Senin 29 November 2021.
Baca Juga: Sungai Cibuni Meluap, Tiga Kampung di Kabupaten Sukabumi Terendam Banjir
Baca Juga: Jabar Siaga Bencana, JQR Lakukan Pelatihan Relawan Kebencanaan
Meski begitu, dia menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengkaji kejadian banjir bandang di Kabupaten Garut tersebut.
“Tetapi ini kalau yang penyebab langsungnya intensitas hujan yang cukup tinggi. Kerusakan alamnya sedang kita kaji juga ini terjadi seperti ini juga karena sedimentasi, sedimentasi berasal dari erosi, erosi tentunya dari kerusakan di hulu,” ucapnya.
Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Segera Perbaiki Jempatan Putus Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Garut
Baca Juga: Implementasikan SPIP, Wujudkan Tata Kelola Good Governance dan Clean Government
Adapun upaya penanggulangan bencana, lanjut Dani, terus dilakukan, seperti pembersihan saluran-saluran sehingga tidak terjadi hambatan air.
Saat ini, Dani memastikan, air sudah mengalir lancar. Selanjutnya membersihkan rumah-rumah warga dan sarana umum seperti masjid.
“Korban jiwa tidak ada, kecuali yang mengungsi saja ke keluarga terdekat. Rumah-rumah hanya satu yang hanyut, tiga rusak, yang lainnya bisa tetap ditinggali, dibantu pembersihan dengan unit Damkar dan juga dari TNI/Polri, juga para relawan,” tuturnya.
“Makanan logistik, baik dari BPBD Kabupaten dan provinsi kita drop dan juga bantuan air bersih kita pasok melalui tangki air. Besok kita lihat kondisi sumur-sumur. Kalau tidak terjadi hujan lagi, Insya Allah air sumur juga bisa kembali digunakan tinggal jangka panjangnya perbaikan sistem per-pipaan,” tandasnya.***