JABARNEWS | GARUT – Sebanyak 24 balita mengalami keracunan makanan setelah mengikuti program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dilakukan Puskesmas Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Keracunan makanan yang dialami balita itu diduga terjadi setelah memakanan makanan yang diberikan oleh pihak puskesmas, dalam rangka menjalankan program Kemenkes.
Dari seratusan balita yang diberikan makanan, sebanyak 24 balita mengalami mual dan muntah-muntah. Diduga, puluhan balita itu keracunan makanan.
Baca Juga: Persib Kembali Latihan, Robert Alberts Langsung Genjot Fisik Pemain
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kegiatan pemberian makanan bagi balita dimulai pukul 9.00 WIB di Aula Kelurahan Kota Wetan. Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Pihak dari Puskesmas Guntur memberikan sekitar 100 paket makanan untuk balita di Kota Wetan yang merupakan bantuan dari program Kemenkes.
Ada empat menu yang dibuat oleh salah satu kader ini, salah satu menu makanan yang diberikan sejenis soto.
Baca Juga: Jerinx SID Kembali Tersandung Kasus Hukum, Nora Kasih Semangat
Program makanan dari Kemenkes tersebut bertujuan untuk mencegah para balita dari penyakit Tuberkulosis (TB), Stunting, dan penyakit lainnya.
Kejadian keracunan makanan yang dialami puluhan balita di Garut itu dibenarkan oleh Kepala Puskesmas Guntur Kurniadin.
Menurutnya, peristiwa balita keracunan makanan itu terjadi setelah balita diberikan makanan dengan tujuan untuk asupan gizi.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Purwakarta Imbau Masyarkat Tak Bepergian Saat Libur Nataru
Namun, setelah itu, banyak balita bersama orang tua mendatangi Puskesmas Guntur dengan keluhan mengalami muntah-muntah dan mual.
‘’Sebanyak 24 balita dilarikan ke Puskesmas Guntur untuk mendapat pertolongan. Karena kapasitas terbatas, lima balita harus dirujuk ke puskesmas lain dan rumah sakit swasta di Garut,’’ kata Kurniadin.
Dari hasil pemeriksaan medis, kata dia, sebanyak 19 balita yang diduga mengalami keracunan makanan lantas menjalani rawat jalan di Puskesmas Guntur.
Baca Juga: Tegas! Polisi Ancam Pidanakan Massa Aksi Nekat Gelar Reuni 212
Adapun 5 balita dirujuk, yang 2 balita di antaranya sudah berangsur pulih dan diperbolehkan pulang.
“Untuk biaya pengobatan dan biaya lain-lain, semuanya ditanggung oleh pihak puskesmas, karena puskesmas milik negara,” katanya.
“Pihak puskesmas sendiri masih menunggu hasil uji lab makanan tersebut oleh Dinas Kesehatan, apakah ini diakibatkan oleh makanan atau bukan,” kata dia.***