Ratusan Kepala Sekolah di Bandung Dites Tulis Al Quran, Oded M Danial Beri Penjelasan

JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak 138 kepala sekolah dasar mengikuti tes menulis Al Quran di salah satu hotel di Kota Bandung, Jawa Barat.

Tes menulis Al Quran itu sebagai bagian dari implementasi optimal dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawab moral kepada anak didik.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari sosialisasi Program Gerakan Menulis Al Quran (Gelisan).

Baca Juga: Diiming-imingi Uang Rp5 Ribu, Anak 7 Tahun Dicabuli oleh Pedagang Mainan di Bandung

Baca Juga:  Polisi Tangkap Terduga Pengedar Sabu di Cianjur

Tes menulis Al Quran menjadi salah satu metodologi berinteraksi dengan Al Quran dalam program Bandung Agamis.

“Program Gelisan Al Quran ini, sebuah inovasi, kreatif-inovatif yang sangat luar biasa. Karena kalau kita membaca belum tentu menulis, tetapi kalau menulis insyaallah pasti membaca,” kata Oded M Danial.

Menurut dia, Program Gelisan merupakan rangkaian dari kegiatan Hari Jadi Ke-211 Kota Bandung. Kegiatan itu juga digelar dalam rangka membentuk masyarakat supaya lebih cinta kepada kitab suci umat Islam tersebut.

Baca Juga:  Nikita Mirzani Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik

Baca Juga: Ikut Program Kemenkes, Puluhan Balita di Garut Alami Keracunan Makanan

Dengan program itu, ia mengatakan kepala sekolah dinilai akan lebih efektif untuk menyosialisasikan program Gelisan kepada para siswanya. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan pihaknya membekali para kepala SD untuk dapat mengimplementasikan Bandung yang Unggul dan Agamis.

“Karena unggul itu akan dimulai dengan pendidikan, kemudian agamis itu bagian dari bagaimana setiap jiwa manusia menjadi kebutuhan yang sangat esensial untuk mendekatkan diri dengan Tuhannya,” kata dia.

Baca Juga:  Ulama dan Habib Antar Caleg DPRD dari PKB Purwakarta Daftar Ke KPU

Baca Juga: Persib Kembali Latihan, Robert Alberts Langsung Genjot Fisik Pemain

Jika program Gelisan ini sudah terimplementasi di sekolah, maka pembiasaan-pembiasaan yang sering dilakukan para siswa di sekolah bisa dilakukan kembali dengan ditambah program Gelisan.

“Mudah-mudahan kegiatan sekolah segera normal, anak-anak nanti pas masuk itu bisa mengaji lagi, anak-anak bisa Shalat Dhuha lagi, anak-anak bisa mempraktikkan doa-doa lagi,” kata dia.***