Pemkab Purwakarta Maksimalkan Serapan APBD Hingga Akhir Tahun, Ini Alasannya

JABARNEWS | PURWAKARTA – Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Purwakarta melansir, di pekan ketiga November ini realisasi belanja daerah yang bersumber dari APBD 2021 baru mencapai 65,9 persen dari nilai anggaran daerah yang mencapai Rp 2,5 triliun.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha menuturkan, realisasi belanja daerah ini memang bisa juga dikatakan rendah jika dibanding tahun-tahun sebelum pandemi. Menurutnya, ada beberapa kendala dalam proses penyerapan anggaran tersebut.

“Kendala yang pertama, itu karena masih banyak kegiatan yang masih berproses lelang. Sehingga, pencairannya baru bisa diproses di akhir tahun,” ujar Norman, Kamis 25 November 2021.

Baca Juga:  Masyarakat Kota Bandung Wajib Tahu, Ini Empat Hal untuk Antisipasi Penyakit Hepatitis Akut

Baca Juga: Yuk Simak Cara Membersihkan Kacamata Minus Dengan Benar Agar Tidak Tergores

Baca Juga: Minta ASN di Kota Bandung Berintegrasi Tinggi, Oded M Danial Bawa Konsep Agama Islam

Dengan kata lain, lanjut Norman, salah satu yang menjadi kendala rendahnya serapan anggaran ini karena proses administrasinya. Sehingga, banyak pekerjaan terutama kegiatan fisik yang baru bisa dilakukan jelang akhir tahun seperti ini.

Baca Juga: Jauh-jauh ke Yogyakarta Temui Mahasiswa Jabar, Ridwan Kamil Diminta Desain Asrama Putri

Baca Juga: Demi Pilpres 2024, Tahun Depan Ridwan Kamil Akan Masuk Partai Politik

Baca Juga:  Dihantui Sosok Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi, Uu Ruzhanul Ulum Bakal Sulit Bersaing di Pilkada Jabar 2024

“Kedua, proses PBD perubahan baru berjalan satu bulan. Dengan begitu, masih banyak belanja di setiap SKPD yang belum terproses,” kata dia.

Norman mengklaim, sebenarnya sejauh ini serapan anggaran di masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga sudah berjalan cukup baik. Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, memang biasanya anggaran ini akan mulai terserap maksimal pada Desember. Pihaknya optimistis, realisasi serapan APBD tersebut minimalnya bisa mencapai lebih dari 75 persen hingga akhir tahun nanti.

Baca Juga: Ini Alasannya Kenapa Kalian Harus Mandi Ketika Masuk Rumah

“Kalau bicara realisasi, itu biasanya di angka 80 persen. Kalau 100 persen pasti tak mungkin karena pasti ada saja sisa-sisa anggaran yang tidak terserap,” katanya.

Baca Juga:  Pasca Kenaikan BBM, Ridwan Kamil Pastikan Harga Sembako Masih Stabil

Norman menambahkan, dalam perumusan APBD 2021 penanganan Covid-19 memang masih menjadi prioritas utama. Tapi, fokus yang lain juga tetap rencanakan. Seperti penanganan infrastruktur, pemulihan ekonomi, dan sebagainya sesuai arahan dari pusat.

Norman juga mengungkap jika pandemi Covid-19 ini cukup mengganggu sistem keuangan di setiap pemerintahan daerah. Sehingga, banyak yang berubah dalam sistem keuangan daerah. Memang, kondisi ini tak hanya terjadi di tingkat kabupaten, melainkan juga sama dialami oleh pemerintahan provinsi dan pusat. ***