JABARNEWS | INDRAMAYU – Pemda Provinsi Jawa Barat berkomitmen meningkatkan program kesejahteraan dan kedakwahan pada masa mendatang. Program-program itu bertujuan untuk mendorong terwujudnya Jabar Juara Lahir dan Batin.
Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, untuk mewujudkan program-program tersebut, Pemda Provinsi Jabar tidak bisa berjalan sendiri. Butuh bantuan dan dukungan berbagai pihak, termasuk dari keluarga besar PWNU Jabar.
“Kami bersiap meningkatkan lagi program-program kesejahteraan, program-program kedakwahan, agar Jabar Juara Lahir Batin yang disokong oleh keluarga besar PWNU,” kata Ridwan Kamil saat menghadiri acara pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jabar di Pondok Pesantren Hidayatut Tholibin, Kabupaten Indramayu, Selasa 14 Desember 2021.
Baca Juga: Data BNPB: Gempa di NTT Akibatkan 346 Rumah Rusak dan 770 Warga Mengungsi
Baca Juga: Rumah Lantai 3 Ambruk Diterjang Banjir Bandang di Padang Sidempuan
Pemda Provinsi Jabar dan PWNU Jabar sebenarnya sudah menjalankan berbagai kerja sama untuk mendukung program keumatan. Salah satunya, program Ajengan Masuk Sekolah.
Selain itu, bersama PWNU melalui Jam’iyyatul Qurra Wal Huffadz (JQH) NU, Pemda Provinsi Jabar menjalankan program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha). Ada sekitar 2.300 desa di Jabar yang kini memiliki penghafal Al-Qur’an. Yang mana 2.000-an desa di antaranya diselenggarakan oleh JQH NU.
Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Sebut Pegiat Antikorupsi Adalah Suri Tauladan Masyarakat
“Saya laporkan, bersama dengan NU, kita punya cita-cita agar dari 5.000-an desa di Jawa Barat, semua mempunyai penghafal Qur’an. Alhamdulillah per hari ini, kurang lebih sudah ada 2.300 desa, selama tiga tahun, memiliki penghafal 30 juz Al-Qur’an berkat dukungan dari JQH NU,” tuturnya.
“Dari 2.300 itu, 2.000 desanya diselenggarkan oleh JQH. Total anggaran yang dikerjasamakan antara Pemprov Jabar dengan JQH Rp150 miliar selama tiga tahun,” tambahnya.
Program keumatan lain yang digagas Pemda Provinsi Jabar adalah One Pesantren One Product (OPOP). Program tersebut sudah dijalankan di 2.600 pesantren. Dari jumlah itu, 2.000 di antaranya merupakan pesantren NU.
“Terkait dengan pesantren, program One Pesantren One Product selama tiga tahun sudah 2.600 pesantren. 2.000-nya adalah pesantren NU. Total anggaran yang diberikan kepada pesantren NU yang berjumlah 2.000 tercatat Rp120 miliar selama tiga tahun,” ucap Ridwan Kamil.
Baca Juga: Pancasila Harus Jadi Dasar Semua Elemen Bangsa dalam Menolak Korupsi
Baca Juga: Minta Pelaku Dihukum Maksimal, Atalia Praratya Ajak Kawal Persidangan Kasus Pemerkosaan Santriwati
Ke depannya, masih ada beberapa program yang akan dikolaborasikan antara PWNU dan Pemda Provinsi Jabar, seperti wacana membangun rumah sakit A-NU.
Selain itu, Pemda Provinsi Jabar juga mengajak PWNU Jabar untuk membangun pesantren khusus lansia. Tujuannya untuk mengakomodir para lansia yang membutuhkan ilmu keagamaan di hari tuanya.
Baca Juga: Market Leader Industri AMDK Biang Kerusakan Jalur Sukabumi-Jakarta
Baca Juga: Anggota DPR RI Ini Sebut BUMN sebagai Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional
“Kita akan membuat dengan NU adalah pesantren lansia. Pesantren untuk para lansia. Kami mencari pesantren yang siap dibangun tempatnya. Dan punya perkebunan dan pertanian. Insya Allah ini program luar biasa,” ujarnya.
Pemda Provinsi Jabar pun mengajak pendakwah muda NU belajar bahasa Inggris untuk mendukung program English for Ulama. Pemda Provinsi Jabar sendiri sudah mengirim lima ulama muda untuk berdakwah di Inggris, di mana 3 terbaiknya berasal dari NU.
“Inilah menunjukkan dari Jawa Barat dari NU, Islam yang ramah akan menjadi ciri dan sebuah kebanggaan kita semua,” tandasnya.***