“Walaupun mungil kecil dan enak rasanya tetapi tahukah dibalik proses itu dibutuhkan ketelitian serta juga kerja keras yang luar biasa untuk membuat simping sayuran.
“Pendidikan Entrepreneur Al-Muhajirin ini bukan pesantren yang mempekerjakan santri. Namun, mereka itu belajar langsung berwirausaha. Para santri juga merupakan reseller beberapa produk jualan dari ponpes kami. Sehingga mereka punya penghasilan,” sebutnya.
Menurut Ifa, dengan bekal ilmu agama yang kuat, seorang santri dapat menjadi pengusaha yang tidak hanya sukses namun juga peduli pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
“Dengan dibekali Ilmu wirausaha tersebut, para Santri diharapkan mampu menjadi Enterpreneur Islami yang turut membawa perubahan untuk Indonesia yang lebih baik,” harapnya.
Ditempat yang sama salah satu santri Al-Muhajirin, Muhammad Fikri Fajar Abdurrohim mengaku senang dengan ikut terlibat dalam proses produksi simping sayuran ini.