Namun, ia mengakui bahwa kebutuhan anggaran untuk menjalankan program ini secara penuh dan berkelanjutan sangatlah besar.
“Diperkirakan total anggaran yang diperlukan bisa melebihi Rp1 triliun. Namun, kami telah menerima informasi bahwa pengelolaan dana akan dilakukan oleh Badan Gizi Nasional,” ujar Agus.
Agus juga menjelaskan bahwa saat ini detail pelaksanaan program masih dalam tahap kajian lebih lanjut. Ia mencontohkan bahwa program serupa telah sukses diterapkan di berbagai negara maju dan terbukti memberikan dampak positif.
“Pemberian makanan bergizi mampu meningkatkan semangat belajar siswa dan mendukung upaya mencetak generasi cerdas,” katanya.
Ke depan, akan ada tim khusus yang ditugaskan untuk mengevaluasi dampak program MBG terhadap para peserta didik, sehingga program ini dapat berjalan efektif dan mencapai tujuan utamanya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News