JABARNEWS │ DEPOK – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati akhirnya memberikan klarifikasi terkait kontroversi yang melibatkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk penanganan stunting di wilayahnya.
Sebelumnya, pemberian program PMT menjadi perbincangan hangat karena satu porsi makanan di dalamnya hanya terdiri dari nasi, kuah, dan tahu.
Mary menyatakan bahwa anggaran untuk program PMT berasal dari pemerintah pusat, sebesar Rp 6,6 miliar. Sementara untuk PMT lokal yang saat ini menjadi perbincangan, anggarannya mencapai Rp 4,9 miliar.
Program ini, menurut Mary, diberikan selama 28 hari untuk 9.882 balita, tepatnya dimulai sejak 10 November 2023. Dengan persiapan yang cukup singkat, Mary mengakui bahwa sosialisasi program tersebut mungkin belum mencapai masyarakat.
“Ketika yang diterima adalah dua tahu kukus, dua otak-otak, itu menjadi ramai,” ucap Mary.
Lebih lanjut Mery mengklaim menu tersebut telah disusun sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).