Program PMT Stunting Hanya Berisi Nasi, Dinkes Kota Depok Klaim sudah Standar Kemenkes

Ilustrasi program PMT Stunting di Kota Depok
Ilustrasi program PMT Stunting di Kota Depok. (foto: istimewa)

JABARNEWS │ DEPOK – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati akhirnya memberikan klarifikasi terkait kontroversi yang melibatkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk penanganan stunting di wilayahnya.

Sebelumnya, pemberian program PMT menjadi perbincangan hangat karena satu porsi makanan di dalamnya hanya terdiri dari nasi, kuah, dan tahu.

Baca Juga:  Ramalan Cuaca Kabupaten Purwakarta, Minggu 19 Juni 2022

Mary menyatakan bahwa anggaran untuk program PMT berasal dari pemerintah pusat, sebesar Rp 6,6 miliar. Sementara untuk PMT lokal yang saat ini menjadi perbincangan, anggarannya mencapai Rp 4,9 miliar.

Baca Juga:  2.800 Warga Kota Bogor Batal Terima BLT, Ini Penjelasannya

Program ini, menurut Mary, diberikan selama 28 hari untuk 9.882 balita, tepatnya dimulai sejak 10 November 2023. Dengan persiapan yang cukup singkat, Mary mengakui bahwa sosialisasi program tersebut mungkin belum mencapai masyarakat.

Baca Juga:  Banjir Rendam Lima Kecamatan Di Sergai, Ribuan KK Terdampak

“Ketika yang diterima adalah dua tahu kukus, dua otak-otak, itu menjadi ramai,” ucap Mary.

Lebih lanjut Mery mengklaim menu tersebut telah disusun sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).