Program PMT Stunting Hanya Berisi Nasi, Dinkes Kota Depok Klaim sudah Standar Kemenkes

Ilustrasi program PMT Stunting di Kota Depok
Ilustrasi program PMT Stunting di Kota Depok. (foto: istimewa)

Menanggapi kontroversi menu yang disediakan, Mary menjelaskan bahwa menu tersebut telah sesuai dengan juknis Kemenkes, yang menetapkan dua sumber protein hewani dalam setiap kudapan.

“Kami kembalikan lagi ke juknis dari Kemenkes, karena kami menyusun menunya juga berdasarkan juknis,” kata Mary.

Baca Juga:  Wahyu Tjiptaningsih: Angka Stunting di Kabupaten Cirebon Turun 1,6 Persen

Dalam koordinasinya dengan penyedia, Dinkes juga menekankan bahwa takarannya tidak boleh dikurangi, karena nilai gizi sudah diatur.

Mary menambahkan bahwa jika ada perdebatan tentang dua otak-otak yang dianggap tidak sebanding dengan harga Rp 18 ribu, ia menjelaskan bahwa otak-otak tersebut berasal dari ikan tenggiri dan mengandung telur di dalamnya.

Baca Juga:  Hadapi Liga 1 2021, Pelatih Persib: Tim Sudah Mulai Berlatih Dalam Grup Kecil

“Jadi kalau dibilang dua otak-otak, ya itu otak-otak bukan yang ada dari pinggir jalan, ini otak-otak dari ikan tenggiri dan ada telur di dalamnya,” pungkasnya.

Baca Juga:  Bey Machmudin Pastikan Penanganan Stunting dan Sampah Jadi Prioritas di Tahun 2024

Mary berharap klarifikasi ini dapat membantu memahami lebih baik mengenai program PMT yang tengah dijalankan di Kota Depok. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News