Provinsi Jabar Juara Dua Peparnas Papua 2021, Atalia Praratya Bilang Begini

JABARNEWS | BANDUNG – Provinsi Jawa Barat behasil juara kedua Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Papua 2021 dengan 102 emas, 88 perak dan 73 perunggu. Jabar berhasil mengumpulkan total 263 medali.

Jabar hanya kalah dari Provinsi Papua yang menyabet predikat sebagai juara umum Peparnas dengan raihan 126 emas, 85 perak dan 86 perunggu.

Meskipun belum berhasil menyandingkan gelar juara umum PON dan Peparnas seperti pada event 2016 di Bandung, namun prestasi ini membanggakan. Di tengah badai Covid-19 Jabar masih bisa berprestasi di ajang olahraga nasional paling bergengsi.

Baca Juga:  CAI Soroti Keterbukan Informasi Publik di Pilkada Cianjur

Baca Juga: Wow, Sebanyak 40,6 Juta Pohon Sudah Ditanam di Lahan Kritis Jabar

Baca Juga: Zulkifli Hasan Siapkan Bima Arya Jadi Calon Gubernur Jakarta atau Jawa Barat?

Bunda Angkat National Paralimpik Committee Indonesia (NPCI) Jawa Barat Atalia Praratya mengatakan, raihan medali Jabar tidak terlepas dari kerja keras semua pihak. Termasuk juga doa dan dukungan dari masyarakat Jawa Barat.

Baca Juga:  Pasca Gempa Cianjur, Warga Dilarang Bangun Kembali Rumah di Wilayah Desa Ini

Atalia Praratya berharap prestasi dari para atlet Peparnas ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat. Meskipun dengan keterbatasan namun tetap bisa meraih presatasi yang membanggakan.

Baca Juga: SMAN 1 Lembang Porak Poranda, Banjir Bandang Berlumpur Rusak 35 Komputer dan 20 Ruangan

Baca Juga: Bantu Pengungsi Banjir Serdang Bedagai, Darma Wijaya Borong Sembako di Pasar Rakyat

“Paling penting dari olahraga kita memberikan inspirasi bagi semua orang. Bahwa tidak boleh ada hambatan-hambatan apapun untuk meraih cita-cita,” kata Atalia dalam keterangan yang diterima, Senin 10 November 2021.

Baca Juga:  Termasuk Cisumdawu, Kementerian PUPR Targetkan Jalan Tol Ini Beroperasi Lebaran

Sementara itu, Ketua Kontingen Jawa Barat Dedi Supandi mengapresiasi para atlet Peparnas asal Jawa Barat yang sudah berjuang.

“Semangatnya sudah bagus, kita lihat sebetulnya ada beberapa atlet kita yang atletnya baru masih sifatnya regenerasi atlet dahulu sudah masuk pelatnas jadi tidak diperbolehkan lagi masuk di beberapa pertandingan. Atlet-atlet baru ini bagian dari pola pembinaan NCPI,” tandas Dedi.***