Sedikitnya, ada 56 nasabah yang mempercayakan diri untuk menabung. Seharusnya, uang yang diserahkan kepada anggotanya yakni Rp 121.800.000. N
amun yang baru diserahkan oleh vendor tabungan tersebut hanya Rp59.710.000.
“Artinya kan ada selisih Rp 62.090.000 lagi, nah uang ini yang mau kita tagih karena itu kan hak nasabah. Tapi ternyata uangnya itu enggak ada,” papar Neni.
Puluhan nasabah itu menabung dengan menyetor uang yang berbeda-beda setiap minggunya, mulai dari Rp 15 ribu, Rp 20 ribu, Rp 25 ribu, Rp 30 ribu, Rp 50 ribu, sampai Rp 100 ribu.
Masing-masing nasabah dijanjikan bakal mendapat hadiah yang berbeda-beda pula tergantung dari nominal yang ditabungkan.
“Hadiahnya ada biskuit, minyak, sirup, itu yang jadi hadiahnya. Nah dibagikan itu setiap Lebaran, tapi tahun ini bermasalah dan sedang kita tuntut buat dikembalikan uangnya,” jelas Neni.
Para nasabah ini masih menunggu itikad baik dari Bunda Enci. Sementara ini mereka masih menempuh jalur-jalur kooperatif dengan menunggu uang mereka dikembalikan.
Namun, Neni dan puluhan nasabah ini tak segan bakal menempuh jalur hukum jika uang ratusan juta milik nasabahnya tak juga kembali. (red)
Sumber: Kompas.com