Masih menurut Maria, pihaknya menduga kejadian ini disebabkan oleh mikroorganisme yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsi.
Maria mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan dan mengambil sampel makanan ringan yang disajikan di acara tersebut untuk diuji lebih lanjut.
“Sampel terdiri atas lemper, roti goreng, bolu kukus, dan dodol wijen. Kami akan melakukan uji laboratorium, dan hasilnya diperkirakan keluar dalam dua hingga empat pekan ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Iptu Usep, Kepala Polsek Lemahwungkuk Polres Cirebon Kota, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kejadian ini.
“Warga mulai merasakan gejala seperti mual, muntah, dan diare pada Sabtu (26/10), sehari setelah acara berlangsung,” jelas Usep.
Sebagian korban langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan. “Kami terus memantau kondisi para korban dan memastikan penanganan berjalan dengan baik,” tambahnya.
Dengan upaya medis dan penyelidikan yang sedang berlangsung, diharapkan kejadian ini dapat diatasi dengan cepat dan tidak menimbulkan dampak yang lebih luas. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News