Setelah menikmati berbagai hidangan dalam paket nasi boks tersebut pada Senin (4/6) sekitar pukul 17.00 WIB, warga mulai merasakan gejala keracunan seperti sakit kepala, demam, mual, lemas, muntah, dan sering buang air besar (BAB).
Awalnya, para warga yang mengalami gejala keracunan ditangani oleh pembina desa. Namun, karena jumlah korban terus meningkat, pembina desa segera berkoordinasi dengan Puskesmas Sekarwangi dan Dinkes Kabupaten Sukabumi.
Tim kesehatan pun mendirikan posko darurat dan melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga untuk memberikan pelayanan medis, serta merujuk warga yang kondisinya memburuk ke rumah sakit.
Untuk mengetahui penyebab pasti dari keracunan massal ini, tim surveilans mengambil sampel makanan dari paket nasi boks yang disajikan. Hingga kini, sampel tersebut masih diuji di laboratorium kesehatan guna memastikan sumber kontaminasi. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News