Meski demikian, belum ada laporan resmi mengenai daerah yang terdampak DBD paling parah. Menurut Bima Arya, kasus DBD tersebar merata di berbagai wilayah Kota Bogor. “Belum ada laporan daerah khusus. Rata-rata merata. Tapi, kita akan pantau terus seperti apa,” katanya.
Meskipun belum ada penetapan status kedaruratan DBD di Kota Bogor, namun kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengungkapkan bahwa Dinkes telah mengambil berbagai langkah pencegahan dan pengendalian.
Strategi telah dirumuskan dalam pertemuan virtual dengan kecamatan, kelurahan, dan puskesmas pada 31 Januari 2024. Dinkes juga telah memberikan larvasida, melakukan pemeriksaan DBD lebih dini, dan melakukan fogging sebagai upaya penanggulangan DBD.
Wali Kota Bogor dan seluruh pihak terkait terus berupaya keras untuk mengatasi masalah ini dan menjaga kesehatan masyarakat Kota Bogor. Langkah-langkah preventif terus dilakukan guna menekan angka kasus DBD dan melindungi masyarakat dari penyakit yang berbahaya ini. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News