Refresh and Evaluation, Puluhan Kader Resik Purwakarta Goes To Yogyakarta

JABARNEWS | YOGYAKARTA – Guna melakukan evaluasi dengan suasana yang sedikit refresh, Yayasan Resik Purwakarta melakukan perjalanan wisata bagi puluhan kadernya dengan tema Refresh and Evaluation Yayasan Resik-AHF Indonesia Goes To Yogyakarta.

Kegiatan yang dilaksanakan dari 5-7 Januari 2018 tersebut bertujuan untuk melakukan evalusi kinerja tahun 2017, memberikan gambaran program 2018 yang akan dilaksanakan, meningkatkan kerjasama tim dan, menghilangkan kejenuhan.

“Ini juga sebagai reward bagi kader Yayasan Resik, kendati bekerja dengan sukarela mereka mampu memberikan hasil yang cukup memuaskan,” kata Direktur Program Yayasan Resik Purwakarta Hasanudin, Minggu (07/01/2018).

Pria yang akrab disapa Hasan tersebut menuturkan kader Resik telah cukup banyak membantu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang apa itu HIV/AIDS. Salah satu tujuannya untuk menekan kasus HIV/AIDS di Purwakarta.

Baca Juga:  Hasil Pleno Perolehan Suara Pilkada di PPK Cilaku Cianjur, Wahyu-Ramzi Unggul Mutlak

“Karena jasa para kader, masyarakat bisa lebih mengerti tentang apa itu HIV/AIDS, dan bisa melakukan upaya saat menemukan kasus dari virus tersebut,” tutur Hasan.

Sementara itu ditempat yang sama, Habasiah Safitri selaku Monitoring and Evaluation Officer AIDS Healthcare Foundation (AHF) Indonesia menambahkan untuk program kedepan pihaknya akan berusaha agar disetiap Puskesmas yang ada di Purwakarta bisa menerima layanan HIV/AIDS.

“Layanan yang dimaksud bukan hanya pemeriksaan atau tes HIV/AIDS tetapi tiap puskesmas kedepan bisa menyediakan obat ARV,” tambah wanita yang akrab disapa Mbak Abas tersebut.

Baca Juga:  Hore! KPU Purwakarta Persilahkan Para Calag untuk Berkampanye, Tapi...

Dalam kesempatan itu juga, Mbak Abas mengucapkan terima kasih kepada para kader yang sudah memberikan informasi tentang HIV kepada masyarakat, minimal setelah sosialisasi bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat mereka beresiko atau tidak.

Saat ini tidak bisa kita pungkiri masih banyak yang belum tahu tentang penularan HIV dan pengobatannya dan itulah salah satu tantangan yang dihadapi para kader.

“Kader Yayasan Resik secara tidak langsung telah mengukir sejarah di Kabupaten Purwakarta karena telah menciptakan kesadaran kepada masyarakat untuk melakukan tes HIV/AIDS,” ungkapnya.

Baca Juga:  Motif Pembungan Bayi di Culamega Tasikmalaya Terungkap, Malu Gara-gara Hamil Duluan?

Sebagai penutup Mbak Abas menegaskan sekecil apapun informasi yang disampaikan para Kader bisa bermanfaat dan demi menekan kasus HIV/AIDS di Purwakarta.

Untuk diketahui, dalam kegiatan Refresh and Evaluation Kader Resik Purwakarta Goes To Yogyakarta tersebut diikuti 40 kader Yayasan Resik Purwakarta yang terdiri dari pihak puskesmas, populasi kunci, akademisi dan unsur lainnya.

Puluhan kader tersebut selain mengungjungi beberapa tempat objek wisata di Yogyakarta juga mendapatkan informasi tentang program-program yang akan dijalankan AHF Indonesia dan Yayasan Resik Purwakarta di tahun 2018 mendatang.

Laporan: Muhammad Rizal