Muhyidin menjelaskan, emak-emak awalnya menolak untuk jalan terus dan tidak melakukan putar arah. Namun, ia nekat hendak menerobos water berier yang dipasang di Perempatan Harjamukti Kota Cirebon.
Dan sempat terjadu adu mulut dengan petugas, hingga pada akhirnya mengamuk dan membanting helm miliknya.
“Kami sudah berupaya beri pemahaman ke ibu itu, untuk tidak putar arah. Tapi tetap memaksa, hingga kami ambil alih sepeda motornya untuk dibawa ke tepi jalan. Justru ibu itu malah ngamuk di tengah jalan,” katanya melansir dari suarajabar.id.
Pihaknya, sempat berupaya meredam emosi ibu yang kesal dengan adanya rekayasa arus tersebut. Tapi itu justru protes keras hingga menjatuhkan diri di aspal dan pingsan.
“Ibu itu pingsan, waktu kami angkat ibu itu, justru menahan dan memaksa untuk tetap menyebrang arus yang sedang ditutup,” katanya.