JABARNEWS | CIANJUR – Ribuan warga dari tiga kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menunggu kepastian terkait relokasi akibat pergeseran tanah yang terus mengancam keselamatan mereka.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyatakan, meski lahan relokasi telah disiapkan, pihaknya masih menanti hasil kajian kelaikan tanah dari Badan Geologi untuk memastikan keamanan lokasi baru bagi warga.
Kepala BPBD Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengungkapkan bahwa tiga kampung yang terdampak paling parah berada di Kecamatan Agrabinta, Kadupandak, dan Takokak.
“Hasil kajian awal menunjukkan perlunya relokasi, namun jumlah rumah yang akan direlokasi masih menunggu kepastian dari Badan Geologi. Untuk sementara, kami berpegang pada data saat Tanggap Darurat Bencana,” kata Asep pada Minggu (5/1/2024).
Bencana hidrometeorologi yang melanda 18 kecamatan di Cianjur telah mengakibatkan kerusakan besar dengan 4.434 rumah terdampak dan memaksa 4.045 jiwa mengungsi. Data sementara mencatat, sebanyak 766 rumah rusak berat, 861 rusak sedang, dan 2.029 rusak ringan.